PEMALANG, RADARTEGAL.COM - Nelayan Tanjungsari Kelurahan Sugihwaras Kecamatan/Kabupaten Pemalang mengeluhkan naiknya harga BBM jenis solar.
Sebab BBM tersebut menjadi bahan utama untuk operasional kapal mereka mencari ikan di laut.
Salah satu nelayan Tanjungsari Busro menyebut, kenaikan harga solar khusus nelayan terjadi sejak antara Oktober-Nopember 2022 hingga sekarang.
Harganya Rp6.800 per liter, naik dari harga sebelumnya Rp5.150 per liter.
BACA JUGA:Sedimentasi Parah, 6 Saluran Irigasi di Brebes Dinormalisasi
"Adanya kenaikan solar ini sangat berdampak, karena solarnya naik, tapi harga ikannya justru turun," ujarnya kepada Radar Tegal.
Busro mengatakan, seharusnya dengan kenaikan harga solar, berbanding lurus, harga lelang ikannya juga naik, jangan malah turun, sehingga nelayan tidak merugi.
Sebab dalam satu pemberangkatan mencari ikan, 1 kapal membutuhkan biaya operasional antara Rp2,5 juta sampai Rp3 juta, termasuk untuk membeli BBM solar.
'Kalau pendapatannya kurang, berakibat nelayan tekor dan merugi," kata dia.
BACA JUGA:1.060 Penderita HIV AIDS di Brebes Wajib Konsumsi ARV
Dia berharap harga solar untuk kaum nelayan bisa kembali ke semula. Syukur bisa turun lagi dan harga ikan naik, sehingga kesejahteraan nelayan semakin meningkat.
Kepala SPDN (Solar Pocket Dealer Nelayan) Tanjungsari Ahmad Tibrani menyampaikan, kenaikan BBM solar bersubsidi bagi nelayan terjadi serentak secara nasional, bukan hanya di SPDN Tanjungsari saja.
"Ya, kenaikan sudah lama sejak sekitar September lalu," jelasnya.
Roni, panggilan Ahmad Tibrani, mengatakan untuk kebutuhan solar bagi nelayan Tanjungsari, untuk nelayan dengan kapal mini pursin kisaran 150 liter per hari.
BACA JUGA:RSUD Brebes Gembleng Dokter dan Bidan Soal Implementasi Learning Center KB Pascapersalinan