Dirinya tak menampik, jembatan baily memang sangat membantu sebagai akses warga. Namun demikian, pihaknya khawatir jika jembatan itu tidak tahan lama. Sebab, mobilitas jembatan sangat tinggi.
Tidak sedikit kendaraan roda empat yang melintas di atas jembatan tersebut. Bahkan, mobil angkutan desa juga setiap hari melewati jembatan.
Karenanya, dia berharap agar pembangunan jembatan secepatnya direalisasi. Sehingga warga tidak was-was.
"Terima kasih Pak Faiq selaku Ketua DPRD Kabupaten Tegal yang telah membantu menyalurkan aspirasi warga kami. Semoga tahun depan, jembatan itu benar-benar dibangun," ucapnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tegal Hery Suhartono melalui Kabid Jalan dan Jembatan, Muhammad Nuh mengaku selama ini selalu mengusulkan anggaran untuk pembangunan Jembatan Kali Kemiri.
Usulan dilakukan sejak kali pertama jembatan itu ambruk. Namun, usulan tidak direalisasi karena tahun lalu terkendala refokusing.
"Mudah-mudahan tahun depan benar-benar dianggarkan. Sebenarnya, kebutuhan untuk pembangunan jembatan itu sebesar Rp5 miliar. Tapi kalau sudah dianggarkan Rp3 miliar, tidak masalah," pungkasnya. *