BALAPULANG, RADARTEGAL.COM - Jembatan Kalierang di Desa Cilongok, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal kondisinya semakin parah.
Padahal, jembatan itu merupakan akses di tiga kecamatan. Yaitu, Kecamatan Bojong, Jatinegara dan Balapulang. Jika jembatan itu ambruk, akses perekonomian dan pendidikan di tiga kecamatan tersebut bakal terhambat.
Warga mendesak ke Pemkab Tegal agar jembatan yang sempit itu segera diperbaiki. Sehingga warga tidak khawatir saat melintas.
"Padahal saya sudah berulangkali melaporkan kondisi jembatan ini ke Pemda Kabupaten Tegal. Tapi sampai sekarang tak kunjung diperbaiki," kata Toipin (40), warga Desa Kedungwungu, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, Jumat 2 Desember 2022.
BACA JUGA:Sambut Hari Armada RI, 200 Orang Bersihkan Dermaga Pelabuhan Tegal
Toipin mengaku setiap hari selalu melewati jembatan itu ketika hendak menuju ke Kota Slawi. Kondisi jembatan memang sudah rusak parah. Selain penyangganya sudah rapuh, jembatan itu juga sangat sempit. Sehingga tidak bisa dilewati dua kendaraan roda empat sekaligus.
Mereka harus bergantian ketika bersimpangan di jembatan tersebut. Tidak hanya itu, parahnya lagi, lokasi jembatan berada di jalan turunan yang curam. Hal itu dapat mengancam keselamatan pengendaran jika tidak hati-hati.
"Kalau ada pengendara yang tidak kenal dengan medan di sini, sangat membahayakan. Karena jembatannya sempit dan berada di turunan," ujarnya.
BACA JUGA:Siap-siap! Tarif PDAM Pemalang Bakal Naik Sekitar 4 Persen
Dia berharap, jembatan penghubung antar tiga kecamatan itu agar segera diperbaiki. Sehingga pengendara nyaman saat melewati jalan tersebut.
"Kalau malam juga gelap, minim penerangan, di situ rawan kecelakaan," ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Tegal Hery Suhartono melalui Kabid Jalan dan Jembatan, Muhammad Nuh membenarkan jika kondisi Jembatan Kalierang sudah rusak parah dan butuh perbaikan. Selama ini, pihaknya sudah acapkali mengusulkan anggaran untuk perbaikan jembatan tersebut.
Bahkan, usulan itu sudah dilakukan sejak 2016 silam. Namun, hingga kini belum direalisasi. Termasuk di tahun 2023, juga belum dianggarkan.
"Kami sudah sering mengusulkan, tapi selalu dicoret. Kebanyakan malah Pokir terus," tandasnya.