Tim itu, kata Mabrur, nantinya akan diperkuat relawan kelurahan tangguh yang sudah terbentuk di 6 kelurahan. Serta, di Kecamatan Margadana yang jumlahnya lebih banyak karena daerah rawan bencana banjir.
BACA JUGA:Astra Motor Jateng Gelar Jambore Safety Riding SMK Binaan Honda, Kali Pertama di Indonesia
"Untuk peralatan yang dimiliki sudah disiapkan, sesuai dengan jumlah yang diapelkan dari mulai perahu karet sampai dengan bantuan family kit. Kita mengapelkan personel dan peralatan agar bisa dilhat langsung Forkopimda dan undangan yang hadir," tandasnya.
Saat ini, Mabbrur mengaku pihaknya terus memantau update informasi dari BMKG, baik dari Kota Tegal maupun Provinsi Jawa Tengah. Sebab, informasi itu sangat penting sebagai bahan informasi awal ke siapsiagaan terhadap bencana.
"Selain itu, kita juga terus berkoordinasi dengan daerah sekitar agar terjalin koordinasi. Sehingga, jika terjadi bencana dan butuh bantuan dari pihak luar bisa saling membantu, demikian juga sebaliknya," tegasnya.
BACA JUGA:Pemilu 2024, Jumlah Kursi DPRD Sama, Penamaan Dapil di Kota Tegal Bakal Berubah
Mabbrur mengungkapkan saat ini posko bencana berpusat di markas BPBD Kota Tegal dan bisa berkembang sesuai dengan kebutuhan lapangan apablila dibutuhkan. Adapun potensi bencana yang perlu menjadi perhatian, yakni terjadinya banjir.
"Kecamatan Margadana menjadi salah satu daerah yang menjadi langganan banjir. Karenanya, kami sudah menyiapkan relawan-relawan di Kelurahan Tangguh khususnya di Kecamatan Margadana," pungkasnya. *