Pemdes Tamansari Nyerah, Warga Patungan Rp200 Ribu untuk Bangun Jembatan

Senin 17-10-2022,08:00 WIB
Reporter : Yeri Noveli
Editor : Adi Mulyadi

JATINEGARA, radartegal.com - Sejumlah warga RW02 Dukuh Tembara, Desa Tamansari, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal terpaksa patungan untuk membangun jembatan.

Jembatan yang didirikan di aliran Sungai Rambut itu, akan digunakan sebagai akses penghubung antara Dukuh Tembara dengan Desa Kejene, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang.

"Awalnya kami sudah menyampaikan ke pemerintah desa, tapi pihak desa mengaku tidak mampu mengalokasikan anggaran untuk pembangunan jembatan. Sehingga kami dan warga berswadaya iuran untuk membangun jembatan ini," kata Ketua Panitia Pembangunan Jembatan, Rasidin, Minggu 16 Oktober 2022.

BACA JUGA:Anies Baswedan Tak Mau Teken 9 Tuntutan Pendemo: Itu Harus Dipelajari, Ada Prosesnya

Menurutnya, selama ini, ketika warga hendak menuju ke perkebunan, mereka selalu menyebrang Sungai Rambut. Jika tidak hati-hati saat menyebrang, warga akan hanyut terbawa arus.

Seperti yang terjadi pada tahun 2000 dan 2021 lalu. Kala itu, ada 3 orang petani yang hendak menyebrang Sungai Rambut usai berkebun.

Namun, mereka terhanyut terbawa arus sungai yang cukup deras. Dua orang meninggal dan satu orang berhasil selamat. Sehingga warga di Desa Tamansari trauma saat hendak menyebrangi sungai tersebut.

BACA JUGA:Indonesia Larang Dua Bahan Berbahaya untuk Obat Batuk Usai Anak-anak di Afrika Derita Gagal Ginjal

Warga akhirnya berinisiatif swadaya untuk membangun jembatan penghubung. Setiap warga di RW 02 Desa Tamansari iuran Rp200 ribu.

Iuran itu dapat diangsur selama sekitar satu tahun. Dan hasilnya, saat ini terkumpul uang sebanyak Rp23.370.000.

"Uang itu baru bisa digunakan untuk membangun satu tiang penyangga. Tepatnya di sebelah barat," kata Rasidin.

BACA JUGA:Ibu Kota Jawa Barat Tetap di Bandung

Dia menyatakan, kepanitian pembangunan jembatan dibentuk secara resmi dan disahkan oleh Pemerintah Desa Tamansari. 

Selain menampung iuran dari masyarakat, panitia juga melayangkan proposal permintaan bantuan ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Namun, hingga kini belum ada balasan.

Warga sangat berharap, pembangunan jembatan segera selesai. Sehingga warga tidak kesulitan saat membawa hasil panen dari kebun.

Kategori :