Setiap pasien yang tidak mampu diberikan fasilitas salon gratis. “Pasien yang miskin walaupun sudah sembuh belum diperbolehkan pulang sebelum creambath, facial wajah, manicure dan pedicure,” ujarnya.
Wali Kota Bengkulu juga memiliki siasat untuk mengatasi keterbatasan anggaran dalam APBD, yakni dengan Gerakan Sedekah Rp2.000 setiap Jumat.
Dalam sehari, gerakan itu mampu mengumpulkan uang antara Rp50 juta hingga Rp60 juta. Uang yang terkumpul digunakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat.
Selain itu, setiap kantor pelayanan publik diantaranya puskesmas, rumah sakit, kantor kecamatan, Disdukcapil dan lainnnya, menyediakan nasi bungkus terenak di dunia yang dibagikan kepada masyarakat.
BACA JUGA:Diduga Keracunan Jasuke dan Mi Goreng, 33 Siswa MI di Magelang Pusing dan Muntah-muntah
Nasi bungkus diperoleh dari para pejabat di Pemkot Bengkulu, termasuk wali kota, wakil wali kota, sekda dan pejabat lainnya.
"Masjid dan gereja di Bengkulu buka 24 jam. Kami juga memberikan pelayanan graris ambulance untuk warga," imbuh Wali Kota Bengkulu.
Sementara, Sekda Kabupaten Tegal Widodo Joko Mulyono menyampaikan ucapan terimakasih atas kunjungan Wali Kota Bengkulu.
Pihaknya saling bertukar informasi terkait dengan kebijakan dalam membangun masyarakat yang sejahtera.
Konsep Pemkot Bengkulu dinilai mampu membuat masyarakatnya bahagia.
“Semoga kita bisa berkunjung ke Pemkot Bengkulu untuk belajar kebijakan-kebijakan yang bisa diterapkan di Kabupaten Tegal,” pungkasnya. (*)