JAKARTA, radartegal.com - Ketua DPR RI, Puan Maharani meminta pemerintah pusat tidak membuat rakyat semakin susah dengan kenaikan harga BBM. Pernyataan Puan itu diungkapkannya saat konferensi pers di Gedung Nusantara II DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 6 September 2022
Puan juga angkat suara terkait aksi demo soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Dikatakannya, DPR akan menyampaikan semua aspirasi yang disampaikan masyarakat kepada pemerintah.
"Tentu saja DPR menerima aspirasi masyarakat yang menyampaikan aspirasinya bahwa kenaikan BBM itu akan menjadi satu hal yang akan diperhatikan oleh DPR melalui komisi-komisinya. Tentu kami akan mendengar dan menyampaikan aspirasi itu ke pemerintah," kata Puan.
"Dan kami meminta bahwa pemerintah memang bersungguh-sungguh dalam penyesuaian harga BBM ini. Jangan sampai membuat rakyat menjadi lebih susah atau lebih sulit," sambungnya.
Pernyataan Puan itu pun langsung dikomentari mantan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu. S aid Didu mengaku ingin tertawa setelah mendengar pernyataan Puan tersebut.
Hal itu disampaikan Said Didu lewat akun Twitter pribadinya pada, Rabu 7 September 2022. "Izinkan #sayaketawa."
Diberitakan sebelumnya, setelah sempat meleset, akhirnya isu kenaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi benar-benar naik, sabtu 3 September 2022 hari ini. Pengumuman kenaikkan harga bbm itu dilakukan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara.
Kenaikan harga BBM subsidi pertalite dan solar dilakukan berkaitan dengan peningkatan subsidi di APBN. "Yaitu mengalihkan subsidi BBM, sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini dapat subsidi mengalami penyesuaian."
Dengan keputusan itu, harga pertalite diputuskan naik dari Rp7.650 menjadi 10.000 per liter dan solar dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800.
"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah," ungkap Presiden Jokowi saat Konferensi Persperihal Pengalihan Subsidi BBM ditayangkan akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu 3 September 2022.
Presiden Jokowi yang didampingi sejumlah menteri terkait juga mengumumkan kenaikkan harga BBM lainnya. Pertamax nonsubsidi naik dari Rp12.000 jadi Rp14.500 per liter.
Jokowi mengatakan, anggaran subsidi pemerintah sudah meningkat 3 kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun dan itu akan meningkat terus. Lebih dari 70% subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, yaitu pemilik mobil pribadi.
"Mestinya uang pemerintah itu diberikan untuk subsidi bagi masyarakat kurang mampu. Subsidi harus menguntungkan masyarakat kurang mampu," kata Jokowi.
Kabar kenaikan harga BBM ini sudah santer sejak beberapa pekan terakhir, hingga sempat memicu perdebatan dan panic buying di sejumlah lokasi. "Subsidi 2022 telah 3 kali meningkat dari Rp105 triliun menjadi Rp502 triliun dan akan meningkat terus," kata Presiden.
Sinyal kenaikan harga BBM subsidi sudah bergema sejak beberapa pekan terakhir karena proyeksi kuota APBN 2022 jebol akhir tahun. (*)