BREBES- Ratusan pelayat nampak mendatangi rumah duka Ahmad Zaeni (42) warga Desa Kalibuntu Kecamatan Losari Kabupaten Brebes, Minggu (7/8).
Dirinya dilaporkan meninggal dunia beserta istrinya, Saropah (40) dan anak pertamanya Noerdiah Rahmawati Zaeni (22) usai kendaraan yang ditumpanginya terlibat kecelakaan tersambar Kereta Api (KA) di Petak Jalan Waruduwur-Babakan Kilometer 202+820 termasuk Desa kalimeang, Kecamatan Karangsembung Kabupaten Cirebon, Sabtu (6/8) malam.
Total ada empat orang yang berada dalam mobil yang kendarai oleh Ahmad Zaeni saat terlibat kecelakaan. Selain tiga korban di atas, satu korban lainnya yang dilaporkan meninggal dunia yakni Siti Nurkhazanah (40).
Sekertaris Camat (Sekcam) Losari Kabupaten Brebes Takwid mengatakan, kabar meninggalnya keluarga korban membuat hampir semua tokoh masyarakat desa setempat dan ulama di Kecamatan Losari merasa kehilangan. Ratusan pelayat datang menghadiri prosesi pemakamannya.
"Korban termasuk tokoh muda yang disegani. Almarhum juga aktif di bidang keagamaan. Korban juga merupakan tokoh NU di desanya maupun di Kecamatan Losari," ujarnya.
Dijelaskannya, selain aktif di bidang keagamaan, korban yang juga kepala MA NU Losari ini juga dikenal memiliki kepribadian yang baik.
"Pak Ahmad ini orangnya sangat baik pada semua orang, jadi kami merasa kehilangan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan sebuah mobil dengan Nomor Polisi G 1197 MG tersambar oleh Kereta Api (KA) di Petak Jalan Waruduwur-Babakan Kilometer 202+820 termasuk Desa Kalimeang Kecamatan Karangsembung Kabupaten Cirebon, Sabtu (6/8) malam.
Akibat kejadian tersebut, empat orang yang berada di dalam mobil tersebut dilaporkan meninggal dunia.
Dari informasi yang diterima, tiga orang di antaranya merupakan satu keluarga dari Desa Kalibuntu Kecamatan Losari Kabupaten Brebes.
Informasi yang diterima dari Sekertaris Camat (Sekcam) Losari Kabupaten Brebes Takwid mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada pukul 20.40 WIB. Saat itu, korban baru saja menghadiri haul Pondok Pesantren Buntet Cirebon.
"Kebetulan ada salah satu anak dari korban sedang mondok di pesantren. Korban menghadiri haul di sana," ujarnya saat dikonfirmasi, Minggu (7/8).
Dijelaskannya, keempat korban yakni AZ (42), S (40), NRZ (22) dan SNM (40). Khusus korban AZ, S dan NRZ masih satu keluarga yakni (ayah, ibu dan anak).
Lebih lanjut, dirinya meceritakan, sebelum kejadian, kendaraan yang ditumpangi korban melaju dari arah Jalan Raya Karangmalang menuju Jalan Raya Getrakmoyan.
Saat melintasi rel kereta tanpa palang pintu, kendaraan yang ditumpangi korban tertabrak oleh kereta api dengan nomor nipp 55493 yang melaju dari arah Jakarta menuju Argo Tegal KM 202+820 yang mengakibatkan mobil terlempar sekitar 100 meter.