SLAWI - Setelah dua tahun tidak beroperasi akibat pandemi Covid-19, kolam renang Bangun Tirta di komplek kawasan GOR Trisanja hingga kini masih dibiarkan terkunci, dan tidak melakukan aktivitas apapun.
Alih-alih berencana untuk menunjuk pihak ketiga yang nantinya akan menggelola kolam renang tersebut, hingga memasuki bulan ke tujuh, belum ada titik terang siapa yang akan ditunjuk untuk mengelola aset pemkab tersebut.
Kepala Donas Porapar Akhmad Uwes Qoroni melalui Plt Kepala UPTD Kawasan GOR Fahmi Wiwin Bustianto mengaku, aktivitas kolam renang Bangun Tirta yang berada di kawasan GOR Trisanja tersebut sudah ditutup awal Maret 2020 hingga sekarang.
"Awalnya kolam renang Bangun Tirta dikelola oleh Perumda Air Minun Tirta Ayu, dan diambil alih oleh Dinas Dikbud, sebelum akhirnya diserahkan ke Dinas Porapar. Memang sempat ada wacana pengelolaan kolam renang Bangun Tirta akan diserahkan pihak ketiga. Namun hingga kini belum ada kepastian yang jelas,"ujarnya, Rabu (13/7).
Dengan kondisi semacam ini, pihaknya memilih menutup pintu masuk kawasan kolam renang, sampai ada kejelasan apakah ke depan jadi diserahkan ke pihak ketiga, atau akan dikelola sendiri oleh Dinas Porapar.
"Dengan tidak beroperasinya kolam renang Bangun Tirta, otomatis untuk kegiatan olahraga renang bagi siswa siswi tidak bisa terlayani. Mereka melilih kolam renang lain yang masih beroperasi di jantung Kota Slawi," ujarnya.
Diakuinya, setelah hampir 2 tahun setengah tidak digunakan, kondisi air kolam mengering. Pihaknya hanya bisa melakukan perawatan perambasan ilalang yang tumbuh di sekitar kolam.
"Terkait target PAD untuk seluruh kawasan GOR minus kolam renang tahun ini kami dipatok sebesar Rp25 juta dan sudah terlampaui. Besar kemungkinan target tersebut akan dinaikkan di ubahan dengan persentase 60 persen,"ungkapnya.
Dia berharap untuk status pengelolaan kolam renang Bangun Tirta segera ada titik terang untuk mendongkrak PAD di sektor kawasan GOR Trisanja. (her/ima)