JAKARTA - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, M. Said Didu mengkritik pernyataan Dirut Pertamina Nicke Widyawati saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (6/7) lalu.
Dalam RDP itu, Nicke memaparkan seputar harga minyak dunia yang saat ini sedang mengalami kenaikkan harga. Nicke menyebut bahwa Pertalite saat ini masih dijual seharga Rp7.650 per liternya, padahal harga minyak dunia sudah melonjak.
Menurut Nicke, jika mengacu pada kenaikan harga pasar, BBM jenis Ron 90 yang setara dengan pertalite seharusnya dijual Rp 17.200. Tetapi saat ini masih Rp7.650 yang berarti masih ada subsidi Rp9.550 per liter.
Pernyataan dari Nicke itu pun langsung dikomentari dan dikritik Said Didu. Bagi Didu, seharusnya apa yang disampaikan Nicke juga disampaikan pada saat harga minyak dunia turun.
Contohnya seperti saat pandemi Covid-19, di mana harga minyak anjlok, tapi harga BBM Indonesia tidak turun.
“Bu Dirut Pertamina yang terhormat, saat harga minyak dunia di bawah 30 dolar AS per barel, harga Petralite dan Solar berapa?” tanyanya lewat akun Twitter pribadi, Kamis (7/7).
Said Didu menekankan bahwa dirinya pernah mewanti-wanti Pertamina, jika harga BBM tidak diturunkan kala itu, maka perusahaan plat merah tersebut akan kesulitan menaikan harga minyak saat ini.
“Saat itu saya sudah ingatkan bahwa Pertamina akan kesulitan menaikkan harga BBM saat harga minyak naik karena tidak menurunkan saat harga minyak turun,” tutupnya.