FPI Ancam Gelar Demo Lebih Besar usai Delegasinya Tak Diterima Dubes India

Jumat 17-06-2022,19:23 WIB

Front Persaudaraan Islam (FPI), GNPF Ulama dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 serta organisasi Islam lainnya ancam kembali geruduk kantor Kedubes India lebih besar lagi jika tidak ada respon dari Duta Besar India untuk Indonesia.

Hal ini setelah delegasi massa Aksi 1706 tidak ditemui oleh duta besar.

Delegasi Aksi 1706 sebanyak empat orang tidak dapat bertemu dengan Dubes ataupun perwakilan Kedubes India karena sedang tidak berada di tempat atau di kantor Kedubes yang diketahui menyewa di Gama Tower.

Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi 1706 Very Koestanto usai keluar dari Gedung Gama Tower, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, mengungkap hal itu, Jumat sore (17/6).

"Diterima oleh manajemen gedung. Walaupun tentunya, kami berharap sebetulnya bisa langsung ketemu dengan Duta Besar India. Namun tadi sudah disampaikan oleh Kiai Awit, bahwa Kedutaan Besar India ini pengecut," ujar Very dari atas mobil komando dan disambut teriakan "usir" dari ratusan massa aksi.

Meski tidak ditemui oleh Dubes atau perwakilan Kedubes India, delegasi Aksi 1706, kata Very, sudah menitipkan surat yang berisi sikap FPI, GNPF Ulama dan PA 212 kepada pihak manajemen Gama Tower.

"Manakala tidak ada respon dari Kedutaan Besar India, berarti kita siap-siap untuk melakukan turun lagi lebih besar," tegasnya.

Padahal, lanjutnya, pihak panitia sudah taat hukum. Di mana, dua hari sebelumnya, pihaknya sudah mendatangi Kedubes India untuk menyampaikan surat secara resmi agar perwakilan Aksi 1706 diterima.

Akan tetapi, pihaknya mendapatkan respon bahwa surat harus mendapatkan referensi dari Kementerian Luar Negeri RI agar surat berisi sikap dapat diterima.

"Alhamdulillah, Kementerian Luar Negeri menerima surat kita, dan memberikan referensi untuk ketemu dengan Kedutaan Besar India, namun faktanya hari ini, mereka tidak mentaati juga dengan kementerian luar negeri," sesalnya.

"Berarti, dia juga tidak taat kepada pemerintah Indonesia. Kalau begitu caranya, perlu diusir itu," tandasnya dikutip dari RMOL.id.

Sementara itu, berkesempatan untuk berorasi dalam aksi bela Nabi Muhammad di depan Kedubes India, Jumat (17/6), 
salah satu menantu Habib Rizieq Shihab, Muhammad Hanif Alatas tampil di muka umum.

Di atas mobil komando sembari menunjuk Gedung Kedubes India,
dia meminta politikus India Nupur Sharma (37) belajar agama Islam terlebih dahulu sebelum menghina Nabi Muhammad.

Diketahui, warga muslim India melakukan protes dan menggelar aksi demonstrasi menuntut Sharma ditangkap. 

Begitu pun di negara-negara Islam di Asia dan Afrika, juga menyatakan protes resmi terhadap pemerintah India.

Tags :
Kategori :

Terkait