Pemasangan girder atau balok rel kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di atas Jembatan Antilope, Jatibening Baru, Pondok Gede, Bekasi, disoroti mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo.
Melalui akun Twitter pribadinya, Roy Suryo mengungkapkan, proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) merupakan proyek kereta cepat bohongan.
“Memang Luar Biasa (Pekok-nya), Proyek KECEBONG / KEreta CEpat BOoNG-boongan ini,” ucap Roy Suryo melalui akun Twitter pribadinya, dikutip Kamis (16/6).
Roy Suryo juga menyebutkan bahwa proyek tersebut dimulai pada tahun 2016, kemudian molor menjadi tahun 2021, dan hingga saat ini belum juga terselesaikan.
“Dimulai 2016, janji selesai 2018, mundur 2019, molor 2021, sampai sekarang tdk jadi2,” ungkap Roy Suryo.
Kabar terbarunya saat ini yakni pemasangan balok rel kereta di atas jembatan yang justru menghalangi aktivitas pejalan kaki serta pengemudi kendaraan roda dua maupun roda empat lantaran jarak antara girder dan jembatan hanya 1,7 meter.
“Ini yg terbaru, Girder di Bekasi yg tingginya cuman 1.7 meter dari jalan-jembatan di bawahnya (baru mau diganti). AMBYAR,” imbuhnya.
Dari tayangan video yang juga diunggah bersamaan cuitan Roy Suryo, menjelaskan bahwa girder tersebut merupakan proyek kereta api cepat Indonesia Cina KCI Jakarta-Bandung.
Akibat dari terpasangnya Girder tersebut warga yang hendak melintas terpaksa harus ekstra hati-hati dan menundukkan kepala.
Adanya penyangga jembatan yang melintang di jalan yang menjadi jalur sering dilewati warga dibatasi dengan tinggi 1,7 meter bagi pengendara yang hendak lewat.
Warga yang melintas baik pejalan kaki maupun yang mengendarai roda dua terpaksa menundukkan kepalanya saat melewati jembatan tersebut.
Sementara itu, dari pihak Corporate Secretary PT KCIC Rahadian Ratry menjelaskan pihak kontraktor telah melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan Pemkot Bekasi dan warga sekitar sebelum pemasangan girder box tersebut. Dalam hal ini, komunikasi dilakukan melalui Dinas Perhubungan Kota Bekasi.
Pihaknya juga mengatakan bahwa proyek tersebut berjalan hingga 10 agustus mendatang. “Secara paralel, pembangunan jembatan baru pengganti jembatan Antilope ditargetkan selesai pada 10 Agustus 2022. Ketika sudah selesai, arus lalu lintas akan dialihkan pada jembatan baru,” ucap Rahardian.
Kemudian, lokasi tersebut juga akan tetap dijaga selama 24 jam oleh petugas untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan.
“Sebagai bentuk pengamanan, dipasang pemberitahuan, portal (pembatas ketinggian) di dua sisi, dan lampu penerangan. Selain itu dilakukan penjagaan 24 jam (3 shift) untuk memastikan warga aman ketika melintas,” pungkasnya.(wartaekonomi/fajar/zul)