Ketua DPP PKS Zulkielimansyah secara terang-terangan menyebut Raffi Ahmad pantas dicalonkan partainya untuk maju calon Presiden 2024.
Menanggapi hal ini, pegiat media sosial, Helmi Felis memberikan komentar terhadap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menyebut Raffi Ahmad pantas dicalonkan menjadi Presiden 2024.
Mengenai Raffi Ahmad yaang disebut sebagai calon presiden oleh PKS tersebut, Helmi Felis mengatakan jika masuk ke dalam politik jangan langsung bereaksi.
Helmi meneruskan Jika PKS ingin mencalonkan presenter Raffi Ahmad sebagai presiden jangan langsung menolak.
"Masuk di wilayah politik jangan reaktif. Kalau PKS bilang mau calonkan Raffi jangan langsung ngotot menentang," tulis Helmi dikutip dari Twitter @Helmi_Felis pada Minggu (29/5 ).
Helmi mengimbau jika dalam situasi politik harus mempelajari dahulu setelah itu beropini.
"Dengar, amati, pelajari, perimbangkan, baru beri opini. Kalau reaktif ya ambyar," katanya.
Sebelumnya, dalam rangka Milad PKS yang ke 20 di Jakarta, seluruh kepala daerah PKS berkumpul untuk pembahasan pilpres.
Menurut Zulkieflimansyah, bangsa Indonesia membutuhkan gaya berpikir baru sehingga dapat menjawab segala tantangan zaman yang semakin berkembang.
"Negeri ini butuh cara berpikir baru. Karena tantangan ke depan benar2 baru dan menentang," tulis Zulkieflimansyah pada akun Instagramnya pada 27 Mei 2022.
Gubernur Nusa Tengggara Barat mengatakan jika sosok menjadi calon presiden dari PKS ialah Raffi Ahmad bukan Ganjar ataupun Anies Baswedan.
"Ternyata dari ngomong informal dengan kepala daerah PKS ini kalau ditanya siapa yang pantas dicalonkan PKS di Pilpres 2024 yang muncul bukanlah Anies Baswedan Ganjar dan Prabowo. Tapi sosok muda seperti Raffi Ahmad," tegasnya.
Sementara itu, dalam acara Milad ke-20 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (29/5), nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bergemuruh.
Hal ini, menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Habib Aboe Bakar Alhabsyi, merupakan hal yang biasa-biasa saja.
Diakuinya, banyak kader meneriakan Anies Baswedan sebagai presiden dalam acara tersebut.