Pemerintah disebut-sebut bakal segera menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Apalagi, kemungkinan tersebut sudah diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy.
Jika desas-desus itu benar, Gurubesar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Zubairi Djoerban mengingatkan kepada pemerintah untuk tidak terburu-buru. Utamanya dalam menetapkan suatu kebijakan terkait pandemi Covid-19.
"Saya tak keberatan dengan rencana penghapusan PPKM," ujar Zubairi Djoerban melalui akun Twitternya yang dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (25/5).
Menurut sosok yang kerap disapa Prof. Beri ini, pemerintah harus juga menyosialisasikan setiap kebijakan terkait Covid-19 kepada masyarakat luas, agar tidak congkak dalam bertindak di tengah sebbaran Covid-19 yang belum reda sepenuhnya.
"Semuanya harus disosialisasikan dengan baik agar tak menimbulkan euforia dan rasa jemawa," imbaunya.
Sebagai contoh, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini menyebutkan salah satu negara yang justru mengalami lonjakan kasus baru-baru ini.
"Kita berkaca ke beberapa negara seperti DPRK (Korea Utara) yang kasusnya meningkat. WHO pun belum mencabut status pandemi Covid-19 dunia," tandasnya.
Pasien baru Covid-19 di Indonesia per, Rabu (25/5) petang, tercatat lebih tinggi dari kasus sembuh dan menyebabkan kasus aktif mengalami kenaikan. Dalam catatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Rabu (25/5), jumlah kasus positif baru bertambah 315 orang, lebih tinggi dari kasus sembuh 232 orang.
Secara nasional, kasus sembuh di Indonesia kini sudah 5.893.860 orang atau 97,3 persen dari total kasus positif Covid-19 nasional sebesar 6.053.424 orang.
Untuk kasus meninggal bertambah 5 orang. Jika dilihat totalnya, kasus meninggal kini naik menjadi 156.553 orang atau 2,6 persen dari total kasus positif.
Sementara kasus aktif tercatat sebanyak 3.011 orang, atau naik 78 orang dari jumlah total kasus aktif kemarin yang berada di angka 2.933 orang.
Jika dilihat secara persentase, kasus aktif tercatat sebanyak 0,1 persen dari total kasus positif.
Adapun untuk jumlah orang yang diduga terinfeksi atau biasa disebut kasus suspek, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada 3.606 orang yang tersebar di 34 provinsi.
Pada hari ini, jumlah pemeriksaan yang dilakukan pemerintah sebanyak 59.824 orang dengan spesimen yang diambil sebanyak 86.020 sampel.
Untuk akumulasi pemeriksaan yang dilakukan di 1.247 laboratorium jejaring Satgas sejak April hingga hari ini, jumlahnya mencapai 64.878.412 orang dengan jumlah spesimen yang diambil mencapai 98.357.716 sampel. (zul/rtc)