Namun, sikap paling mencolok yang ditunjukkan Singapura saat itu adalah saat muncul kasus teroris Noordin M. Top dengan dr. Azhari yang notabene bukanlah warga negara Indonesia.
"Itu kan kira-kira situasinya ketika Singapura dan Malaysia sedang mengembangkan industri pariwisata, lalu mereka dikirim ke kita. Ini agenda siapa sampai ngacak-ngacak Indonesia kemudian dunia takut dengan Indonesia?" heran Adhie.
"Karena Gus Dur pemimpin NU ya marah jugalah ketika Lee Kuan Yew bilang Indonesia sarang teroris," tandasnya dikutip dari RMOL.id. (ima/rtc)