Alasan kedatangan Ustaz Abdul Somad (UAS) ke Singapura untuk berlibur dan mengunjungi sahabatnya dibantah Kementerian Dalam Negeri Singapura (MHA).
Menurut mereka, UAS pura-pura masuk Singapura untuk kunjungan sosial atau silaturahmi. Singapura sendiri memandang UAS sebagai sosok kontroversi yang kerap menyebar paham ekstrimis.
"Somad berusaha memasuki Singapura dengan berpura-pura untuk kunjungan sosial, pemerintah Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan/atau mendukung ajaran ekstremis dan perpecahan. Somad dan teman perjalanannya ditolak masuk ke Singapura,” kata kementerian Singapura Dalam Negeri Singapura (MHA) melalui keterangan tertulisnya, Selasa (17/5).
Pihak Kementerian menjelaskan bahwa alasan melarang masuk Abdul Somad ke wilayah kedaulatannya, karena UAS dianggap menyebarkan ajaran ekstremis dan perpecahan.
“Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan perpecahan, yang tidak dapat diterima di masyarakat multiras dan multiagama Singapura,” katanya.
Dalam pernyataan tersebut dijelaskan contoh bahwa Somad telah mengkhotbahkan bahwa bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Israel-Palestina, dan dianggap sebagai operasi “syahid”.
“Dia juga membuat komentar yang merendahkan anggota komunitas agama lain, seperti Kristen, dengan menggambarkan salib Kristen sebagai tempat tinggal ‘jin (roh/setan) kafir’. Selain itu, Somad secara terbuka menyebut non Muslim sebagai kafir,” ujar kementerian tersebut.
Pemerintah Singapura menegaskan bahwa masuknya pengunjung asing ke wilayahnya tidak bisa secara otomatis. Setiap orang akan dinilai berdasarkan kepantasannya masing-masing, kasus per kasus. (fin/zul)