Kabar dideportasinya Ustaz Abdul Somad (UAS) bersama keluarga dan temannya ketika hendak berlibur ke Singapura disindir pegiat media sosial, Denny Siregar. Dia mengatakan UAS jangan menyalahkan pihak Otoritas Singapura, karena itu hak mereka.
"Mad, kalo lu dilarang masuk negara orang, jangan salahkan negara itu. Mereka punya otoritas. Mereka yang punya rumah, ya terserah mereka lah mau masukin siapa atau larang siapa," kata Denny Siregar melalui akun Twitter-nya, Rabu (18/5).
UAS kemudian diminta Denny Siregar memperbaiki diri. Sebab bisa saja pihak Singapura tidak menyukai UAS.
"Mending perbaiki diri lu aja, Mad. Bener gak perilaku lu selama ini. Kenapa kok orang males liat elu," ujar Denny Siregar lagi.
Lebih lanjut, Denny Siregar menilai, Singapura itu keras terhadap paham radikalisme. "Singapura itu emang keras banget sama yang radikal-radikal agama. Bahkan di sana kabarnya, cukup dengan UU terorisme mereka, bicara tentang agama dala. bentuk kekerasan sudah ditangkap," tulis Denny Siregar berikutnya.
"Jadi, kalo si Somad itu ditolak masuk Singapura, itu berarti mereka merekam jejak radikalisme di orang itu," sambung Denny Siregar.
Sebelumnya, melalui akun media sosialnya, UAS membenarkan dirinya telah dideportasi oleh Imigrasi Singapura. UAS menyebut bahwa kedatangannya ke Singapura untuk liburan bersama keluarga dan sahabatnya.
Sebelum dideportasi, UAS mengaku ditempatkan di sebuah ruangan berukuran 1x2 meter oleh imigran Singapura.
"Dalam rangka libur, ini kan memang hari libur. kebetulan sahabat saya ini dekat rumahnya dari Singapura," ucap UAS dari kanal Youtube Hai Guys Official.
UAS bersama keluarga dari Batam menuju pelabuhan Singapura pada Senin, 16 Mei 2022 kemarin. Ia tiba di pelabuhan Tanah Merah Singapura sekitar pukul 13.30 WIB.
Setibanya di sana, UAS merasa bingung kenapa dirinya dideportasi oleh petugas Imigrasi Singapura dan tidak bisa menjelaskan. Padahal dirinya bersama keluarga hanya ingin liburan.
"Itulah mereka tak bisa menjelaskan, pegawai Imigrasi tak bisa menjelaskan, yang bisa menjelaskan itu mungkin Ambassador of Singapore in Jakarta," ucapnya.
UAS pun melontarkan beberapa pertanyaan kepada petugas Imigrasi Singapura untuk kejelasan alasan dideportasi.
"Anda harus menjelaskan kepada komunitas, mengapa negara kamu menolak kami? Mengapa pemerintah kamu mendeportasi saya? Kenapa, apakah karena teroris, Apakah karena ISIS? Apakah bawa narkoba? Itu musti dijelaskan," ungkapnya.
Abdul Somad bilang dia ditahan sementara oleh petugas Singapura disebuah ruangan seperti sel penjara. "Saya dimasukan dalam sebuah ruangan panjangnya satu meter lebarnya dua meter pas seperti liang lahat (kuburan). Satu jam saya disitu," jelasnya. (fin/zul)