Mendapatkan perlakuan kurang menyenangkan dari Imigrasi Singapura, Ustaz Abdul Somad (UAS) merasa kaget dan geram. UAS tidak habis pikir dan tahu persis mengapa petugas Imigrasi Singapura menahannya, Senin (16/5).
UAS sempat ditahan dan akhirnya dideportasi Imigrasi Singapura. UAS beserta keluarga dan kerabatnya pun harus kembali pulang ke Indonesia menggunakan kapal ferry terakhir.
UAS mengaku sempat ditahan dalam ruangan berukuran sangat kecil 1x2 meter. UAS menyebut ruangan itu sangat mirip sekali dengan kuburan, tempat di mana manusia yang sudah meninggal dunia dimakamkan.
"Saya dimasukkan ke dalam suatu ruangan, lebarnya 1 meter, panjangnya 2 meter. Pas macam liang lahat (mirip kuburan)," kata UAS dalam wawancara di kanal Youtube HAI GUYS Official, Selasa (17/5).
"Satu jam saya diruangan kecil itu, setelah itu baru digabungkan dengan kawan saya dan anak-anaknya serta istri dan anak saya," tuturnya.
Kemudian anak rekannya yang masih berusia 4 tahun menyebut bahwa pada saat itu sedang berada di dalam penjara. "Kawan saya anaknya itu umurnya 4 tahun, apa kata anaknya? 'kita ini dipenjara ya, anak 4 tahun tahu itu dipenjara," pungkasnya.
Selama 3 jam UAS beserta rombongan ditahan di dalam ruangan tersebut. 1 jam diruangan 1x2 meter dan 2 jam diruangan yang ukurannya lebih besar. "Jadi dari mulai setengah 2, setengah 3, setengah 4, setengah 5 sore. Kapal terakhir baru dipulangkan," ujar UAS.
UAS merasa geram karena mendapat perlakuan yang kurang mengenakan oleh petugas imigrasi Singapura. Bahkan ia menyebut Singapura sebagai negara kecil yang memiliki sikap sombong terhadapnya.
Hal tersebut disampaikan Ustaz Abdul Somad dalam sebuah video yang diunggah oleh kanal YouTube HAI GUYS OFFICIAL, Selasa (17/5). "Terpikir saya negara ini kan kecil, kita kencing bersama-sama di Indonesia ini diarahkan ke pipanya tenggelam itu dia. Kok sombong sekali itu dia," kata UAS.
"Padahal dulu mereka diserang sama Demak. longgang-langgang (Singapura)," ucapnya menambahkan. UAS menyebut bahwa Singapura merupakan negara pendatang yang tidak bisa makan di negaranya.
"Sebetulnya wilayah kita itu, wilayah kerajaan melayu. Tapi karena kita tidak punya kekuasaan itulah pedenya mereka," papar UAS.
Sebelumnya Ustaz Abdul Somad (UAS) membenarkan kabar yang mengatakan bahwa dirinya terkena deportasi oleh petugas imigrasi Singapura.
Kabar dideportasinya UAS sempat membuat publik terkejut karena tiba-tiba saja ia mempostingnya di akun Instagram @ustadzabdulsomad_official, Senin (16/5).
Dalam postingannya, UAS mengaku dimasukkan ke dalam sebuah ruangan berukuran 1x2 meter seperti penjara di imigrasi, sebelum dideportasi dari singapore.
UAS terkena deportasi saat dirinya bersamma keluarga rekannya ingin berkunjung ke rumah sahabatnya yang ada di dekat Singapura. (dis/zul)