Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan CEO Space X dan Tesla, Elon Musk, banyak diejek oleh sejumlah pihak. Apalagi, dalam pertemuan itu, Elon Musk hanya menyambut Orang Nomor Satu di Indonesia itu dengan memakai kaos oblong.
Tak mau Presiden Jopkowi terus-terusan menjadi bulan-bulanan ejeken, relawan jokowi, Aznil Tan pun membalas ejekan-ejekan tersebut. Menurutnya, pihak yang nyiyir atau mengejek Jokowi, karena mereka tidak mengerti.
“Mereka tidak mengerti. Jokowi bertemu Elon Musk untuk membangun ekonomi bukan untuk mengemis,” kata Aznil, Senin (16/5).
Aznil mengatakan Presiden bertemu Elon Musk bukan sebuah kehinaan. Melainkan, lanjut aktivis 98 itu, Presiden Jokowi ingin membangun komunikasi dengan Elon Musk.
“Presiden harus pro aktif melakukan lobby-lobby dalam membangun ekonomi bangsanya dan percepatan alih teknologi hightec,” ucapnya.
Ia juga menangkal cuitan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat yang menyebut bahwa Presiden Jokowi mau menemui Elon Musk, karena Elon berduit.
Aznil mengatakan bahwa anggapan MUI tersebut sangat salah besar. “Duit bukan sebagai ukuran. Jadi anggapan MUI itu salah besar,” tuturnya.
Bisa jadi, tambah Aznil Tan, Presiden Jokowi menemui Elon Musk karena ada kepentingan untuk membangun bangsa Indonesia. Seperti ingin mengajak Elon Musk untuk berinvestasi di Indonesia.
“Negara ini butuh investasi kan kita tidak tau Jokowi bertemu Elon Musk untuk merayunya agar berinvestasi di Indonesia,” ucapnya. (pojoksatu/zul)