Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto melakukan silaturahmi dan pertemuan dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Ketum PPP Suharso Monoarfa di Rumah Heritage Sam Ratulangi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/5) kemarin.
Pertemuan tersebut menyepakati bahwa ketiga partai ini berkoalisi dan kerja sama di Pemilu 2024 dengan nama koalisi ‘Bertiga-Bersatu’.
“Jadi pertemuan ini tentu diharapkan dengan matahari ini PAN bisa berjalan, dan pohon beringin semakin tumbuh. Dan juga pertemuan kerja sama ini adalah yang diridhoi oleh Allah SWT,” ujar Airlangga di Rumah Heritage Sam Ratulangi, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (12/5) malam.
Namun, Koalisi Indonesia Bersatu yang dibentuk Partai Golkar, PAN, dan PPP mendapat kritik PSI.
Sekretaris Dewan Pembina PSI Raja Juli Antoni menilai, Koalisi Indonesia Bersatu muncul dari koalisi Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Menurut saya, setiap partai politik silakan saja melakukan manuver. Sah-sah saja. Bebas,” kata Raja Juli dalam keterangannya, Minggu (15/5).
PSI, kata Raja Juli, berharap tidak ada koalisi lain yang dibentuk partai pendukung selain Koalisi Indonesia Maju (KIM). Semestinya, partai koalisi Jokowi-Ma’ruf fokus mengedepankan kinerjanya dalam menyelesaikan masa pemerintahan.
“Pada saat ini idealnya, partai-partai KIM setia dulu saja mendukung Pak Jokowi dengan sepenuh hati. Kasihan Pak Jokowi mengurus rakyat, jangan ditinggal. Pandemi belum selesai, recovery ekonomi baru saja berlangsung, soal minyak goreng belum tuntas,” tegas Raja Juli.
Dia menegaskan, pada saatnya nanti ada waktu untuk menggalang kekuasaan 2024. Saat ini, fokus utama membantu kinerja Pemerintah Jokowi-Ma’ruf dalam menjalankan tugas pokoknya.
“Banyak sederet masalah lain. Fokus saja dulu dukung Pak Jokowi, ada waktunya menggalang koalisi untuk kekuasaan 2024,” pungkas Raja Juli seperti dikutip dari Fajar.co.id. (ima/rtc)