Jalan Tol Bayar Tapi Masih Direkayasa, Mantan Jubir Gus Dur: Bukti Infrastruktur Didesain Ngawur

Minggu 08-05-2022,12:45 WIB

Kembali dibolehkannya mudik pada tahun ini benar-benar dimanfaatkan warga untuk berbondong-bondong berlebaran di kampung halamannya. Pasalnya, selama dua tahun berturut-turut, pemerintah melarang perjalanan mudik saat libur Idulfitri, untuk menekan pandemi Covid-19.

Ironisnya penyelenggaraan arus mudik dan balik lebaran tahun ini menyisakan cerita tersendiri bagi pengguna jalan tol di sekitaran Jakarta. Mereka yang menggunakan jalan bebas hambatan dan berbayar itu justru harus terhambat lantaran adanya rekayasa arus balik.

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie M. Massardi yang merupakan pengguna jalan Tol Lingkar Dalam untuk akses dari kediamannya di daerah Bekasi ke Jakarta, turut merasa aneh dengan pemberlakuan sistem one way saat arus balik.

Adhie mengurai bahwa jalan tol sejatinya didesain agar kendaraan yang masuk di dalamnya terbebas dari hambatan. Bebas hambatan ini berlaku untuk dua arus yang berlawanan.

“Maka jika lalin di jalan tol masih harus direkayasa secara drastis, membuktikan bahwa infrastuktur yang dibangga-banggakan ini didesain secara ngawur. Pakai Amdal? Bikin masalah bagi banyak orang,” ujarnya lewat akun Twitter pribadinya, Sabtu (7/5).

Adhie Massardi bahkan sempat menjadi “korban” dari rekayasa lalu lintas tersebut. Kendaraannya yang hendak melaju ke Bekasi tidak bergerak sama sekali saat ada pengalihan arus.

“Siapa bikin kebijakan ngaco begini? Semua jalan ke arah Bekasi mampet. Sejak pagi smp sekarang. Katanya gegara tol arah Cikampek dibikin satu arah ke Jakarta doang. Padahal para pemudik yg balik DKI ingin santai. Gak perlu one way. INI JEBIJAKAN TANPA ITUNGAN,” tuturnya kala itu.

Adapun pemberlakuan rekayasa lalu lintas arus balik akan berlaku dari tanggal 6 hingga 9 Mei 2022. Rekayasa dilakukan di KM 414 Gerbang Tol (GT) Kalingkung, Semarang, sampai KM 47 Tol Jakarta-Cikampek. (rmol/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait