Parah! Sebut kata teroris, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memperingatkan warganya agar berhati-hati jika bepergian ke Indonesia.
Warga AS wajib meningkatkan kewaspadaan di Indonesia karena potensi ancaman terorisme dan bencana alam.
AS menyebut ada beberapa area di Indonesia yang memiliki peningkatan risiko.
"Teroris terus merencanakan kemungkinan serangan di Indonesia. Teroris dapat menyerang dengan sedikit atau tanpa peringatan. Menargetkan kantor polisi, tempat ibadah, hotel, bar, klub malam, pasar/pusat perbelanjaan, dan restoran,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri AS seperti dikutip FIN dari di situs https://travel.state.gov/content/travel/en/traveladvisories/traveladvisories/indonesia-travel-advisory.html pada Rabu (27/4).
Warga AS diminta menjauhi aksi demonstrasi dan kerumunan massa selama berada di Indonesia.
Imbauan itu termuat dalam travel note atau advisory di Indonesia tertanggal 25 April 2022.
Tidak hanya ancaman teroris, AS juga menyebut bencana alam seperti gempa bumi, tsunami atau letusan gunung berapi dapat mengakibatkan terganggunya transportasi, infrastruktur, sanitasi, dan ketersediaan layanan kesehatan.
Pemerintah AS juga meminta warganya untuk tidak berkunjung ke Sulawesi Tengah dan Papua. Sebab, ada ancaman konflik sipil di dua wilayah tersebut.
Kedua daerah tersebut bahkan dikategorikan AS ke dalam level 3. Artinya warga AS diminta mempertimbangkan bila ingin berkunjung ke daerah timur Indonesia tersebut.
Menurut pernyataan AS, penembakan kerap terjadi di daerah Timika dan Grasberg. AS juga menyebut potensi konflik dan demo rusuh di Sulawesi Tengah dan Papua.
Dikutip dari Fin.co.id, AS pun menyoroti Indonesia hanya memiliki kemampuan yang terbatas untuk memberikan layanan gawat darurat kepada warga di dua daerah tersebut. (ima/rtc)