Kuasa hukum Ade Armando, Aulia Fahmi menyebut pengeroyokan terhadap kliennya itu berawal dari teriakan emak-emak di tengah area demonstrasi.
Menurut Aulia Fahmi, emak-emak itu meneriaki Ade Armando saat diwawancara oleh awak media. Sebelum ada teriakan dari emak-emak itu, kata Aulia, Ade Armando sudah beberapa jam berada di area demonstrasi tersebut.
Ditambahkan pula, selama beberapa jam itu, kliennya sama sekali tak mengalami adanya masalah. “Pada saat diwawancara, ada provokasi emak-emak, baru terjadi pengeroyokan,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (14/4).
Aulia lantas menyinggung kemunculan emak-emak dalam video pengeroyokan yang beredar di media sosial. “Kami juga sempat melihat ada mak-mak pada saat pemukulan, tangannya memegang (Ade Armando), begitu kan,” sambungnya.
Emak-emak itu, sambungnya, meneriki Ade Armando dengan sebutan buzzer, penista agama dan lainnya. “Sehingga orang tergerak hatinya untuk berkerumun. Nah, saya harap provokator ini diusut dan ditangkap,” ucap Aulia Fahmi.
Karena itu, pihaknya meminta kepolisian mengusut tuntas mereka semua yang terlibat dalam proses pengeroyokan Ade Armando.
Kuasa hukum Ade Armando lainnya, Andi Windo menyebut, pihak yang terlibat dalam pengeroyokan Ade Armando berjumlah lebih dari sepuluh orang.
“Tersangka akan bertambah lebih dari sepuluh orang, kemungkinan,” ucap Andi Windo.
Mereka juga memiliki peran masing-masing dalam peristiwa itu.
Karena itu, pihaknya mengimbau semua yang terlibat pengeroyokan Ade Armando segera menyerahkan diri. (zul/rtc)