Setelah dikeroyok orang tidak dikenal di area depan gerbang utama Gedung DPR, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Senin (11/4), kondisi Ade Armando memprihatinkan.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut penyidik kepolisian sudah mengidentifikasi pelaku pengeroyokan terhadap dosen Universitas Indonesia (UI) itu.
Fadil mengimbau pengeroyok Ade bisa menyerahkan diri jika tidak ingin ditangkap kepolisian.
“Beliau (Ade Armando, red) terluka di bagian kepala,” kata Fadil ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/4).
Mantan kapolda Jawa Timur itu mengatakan, besok kemungkinan pihaknya akan melakukan upaya penegakan hukum.
"Mengumumkan identitas pelaku. Jika tak menyerahkan diri, kami tangkap,” ujar alumnus Akpol 1991 itu.
Namun, Fadil enggan membeberkan lokasi Ade menjalani perawatan setelah dikeroyok massa.
Dia hanya menyebut ketum Ormas Pergerakan Indonesia untuk Semua itu sedang menjalani perawatan di sebuah rumah sakit.
“Tidak penting diungkap beliau (Ade, red) dirawat di mana. Terpenting beliau sudah mendapat perawatan maksimal tim dokter,” ujarnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Endra Zulpan menyebut Ade Armando terluka setelah pegiat media sosial itu dipukul beberapa orang di area depan gerbang utama Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/4).
Sebelumnya, Ade berada di lokasi guna memantau pelaksanaan demonstrasi yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
“Berdarah. Jadi, luka-luka,” kata Endra ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Namun, kata alumnus Akpol 1995 itu, polisi belum menyimpulkan sosok pemukul Ade Armando itu.
Dirinya juga belum bisa berspekulasi tentang penyebab dosen Universitas Indonesia itu sampai dipukuli.
“Cuma yang jelas dia (Ade Armando, red) mengalami luka-luka oleh pemukulan,” ungkap Zulpan dikutip dari JPNN.com. (ima/rtc)