Nasib tragis menimpa bocah berusia 11 bulan, Moh. Firdaus Ramadhan di Samarinda. Dia tewas tenggelam di dalam ember usai dibiarkan bermain sendirian.
Dia meninggal usai tenggelam dalam ember di rumahnya lantai 2 Jl Jelawat Gang 4 Sidodamai, Jumat (8/4) sore.
Kasat Reskrim Polres Samarinda Kompol Andika Darma Sena melalui Kasubnit Inafis Polres Samarinda Aipda Harry Cahyadi menjelaskan, pihaknya melakukan penyelidikan kasus ini dan membantah kabar korban balita tewas tersiram air panas.
“Informasi dari RT setempat, bahwa adanya anak meninggal dunia dikarenakan tersiram air panas tidak benar atau tidak ada,” jelas Harry.
Namun, korban balita meninggal karena adanya kelalaian dari keluarga pada saat menjaga anak atau korban karena pada saat di rumah kejadian hanya ada kakek dan nenek dan ada berapa keluarga di lantai bawah, pada saat kejadian korban bermain sendiri di teras depan lantai 2.
Polisi kini juga mengamankan ember berwarna abu-abu dengan tali warna hitam di pegangan ember. Dugaan korban balita meninggal saat dibawa ke rumah sakit Atma Husada Samarinda.
Saat hari kejadian, korban Ramadhan di rumah hanya bersama pamannya di lantai 2. Kedua orang tua korban sedang bekerja. Sedangkan, kakek korban tertidur.
Informasi yang dihimpun sementara, korban meninggal pada saat sedang bermain di teras depan lantai 2 dan bermain seorang diri. Kemudian, terdapat sebuah ember yang berisi air sedang berada di areal teras depan lantai 2.
Lalu, korban menuju ember berwarna abu-abu yang berukuran 5 liter. Posisi ember ada air berisikan air kurang lebih 3 liter setengah.
Dikutip dari Fajar.co.id, tidak lama sang nenek melihat kepala korban sudah masuk di dalam ember yang terisi air. Sang nenek mengangkat korban sembari langsung berteriak meminta tolong kepada warga di sekitar lokasi kejadian. (ima/rtc)