Ustaz Hilmi Firdaus merasa aneh dengan sekelompok kecil buzzer di Indonesia yang mencibir aksi membaca Alquran bersama di kawasan Malioboro Yogjakarta.
Seperti diketahui, masyarakat di sepanjang jalan kawasan Malioboro menggelar baca Alquran bareng dan viral di media sosial. Tetapi aksi itu malah menuai sindiran dari sejumlah pegiat media sosial.
Ustaz Hilmi pun heran dengan respon mereka yang mempermasalahkan kegiatan baca Alquran bersama di Malioboro tersebut. Padahal Indonesia adalah negara mayoritas muslim.
"Makanya agak aneh, kalau orang baca Alquran di Malioboro aja dijulidin. Saya doakan untuk mereka yang julid kelak akan jadi pecinta Alquran sejati. Aamiin," ucap Ustaz Hilmi.
Lebih lanjut, pendakwah asal Nahdatul Ulama ini beranggapan, salah satu strategi sekularis adalah membuat syiar Islam tidak keluar dari seputaran Masjid dan Pesantren.
"Snouck Hurgronje juga pernah melakukan ini di Aceh agar ghirah Islam warga Aceh lemah hingga mudah dikalahkan penjajah. Kalau sekarang ada yang begini ya ga aneh, tetap semangat syiarnya ya gaes," tutur Ustaz Hilmi.
Ustaz Hilmi juga takjub dan mengapresiasi penampakan umat Islam di Amerika Serikat, saat menggelar salat tarawih berjamaah di Time Square New York, Sabtu (2/4) malam. Kekaguman Ustaz Hilmi itu beralasan, karena umat Islam adalah minoritas di New York.
Namun mereka diberi kebebasan bisa menggelar salat berjamaah dan bukan puasa bersama di jalanan pusat Kota New York. Padahal jika dibilang, ada banyak Masjid di New York.
Namun salat di jalan Kota New York sekaligus sebagai syiar Islam di negara adi daya itu. "Maasya Allah, salat tarawih pertama di Times Square NY….ini bukan negara muslim loh," tulis Ustaz Hilmi melalui Twitter-nya yang dikutip, Senin (4/4). (fin/zul)