Pihak-pihak yang meminta orang yang tidak puasa di bulan Ramadan agar menghormati orang yang sedang berpuasa disentil pegiat media sosial, Denny Siregar.
"Puasa kok minta dihormati.. Lu kira lu tiang bendera," sindir Denny Siregar, di Twitter-nya, Jumat (1/4).
Menurut Denny Siregar, puasa adalah urusan masing-masing. Tidak perlu ada aturan-aturan tertentu bagi mereka yang tidak puasa.
"Puasa ya puasa ajalah. Nikmati bulan Ramadhan sebagai bulan pengampunan. Itu fasilitas yang bisa dipakai kalau mau. Kalo ngga juga, ya silahkan. Jadi ga usah diatur-atur, harus gini harus gitu. Ribet amat, centong sayur.." sindirnya di cuitan lain.
Diketahui, para pelaku usaha warteg dan sejenisnya diminta menghormati bulan Ramadan agar umat Muslim bisa menjalani ibadah dengan khusyuk.
Sekretaris Umum MUI Kabupaten Bekasi KH Muhhidin Kamal mengatakan, pelaku usaha yang dimaksud, antara lain pemilik usaha kuliner, seperti restoran, kafe, rumah makan, warung kopi, dan sejenisnya.
"Saya mengimbau kepada pemilik usaha kuliner agar menghormati bulan suci Ramadan dengan menutup tempat usaha pada siang hari selama Ramadan," kata Muhhidin.
Kemudian bagi para pengelola dan pengusaha tempat hiburan malam, dia juga meminta agar menutup sementara aktivitas usahanya selama Ramadan 1443 Hijriah.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, Cholil Nafis mengatakan warung yang menjual makanan tetap bisa beroperasi selama bulan Ramadhan.
Hanya saja warung tersebut harus dipenuhi dengan satu syarat. Warung yang menjual makanan diharapkan tidak memamerkan hidangan makanan kepada orang yang sedang berpuasa.
"Warung tak usah ditutup jualannya, tapi makannya jangan dipamerkan kpd orang yg sedang berpuasa," kata Cholil melalui akun Twitter-nya @cholilnafis, Senin (28/3) lalu.
"Yang puasa jangan menutup hajat orang lain tapi yg tak puasa jangan menodai bulan Ramadhan," sambungnya.
Ia berharap agar bulan Ramadhan kali ini tidak akan dinodai dengan hal-hal yang tak semestinya. "Mari saling tenggang rasa dan menghormati," jelasnya. (fin/zul)