Anggota DPR RI fraksi PDI Perjuangan KMAy. DR Dewi Aryani Jayeswari Adiningrat M.Si menyambut kedatangan rombongan keraton Surakarta yang akan melaksanakan ziarah ke Makam Sri Susuhunan Hamangkurat Agung (Amangkurat I) di Pemakaman Tegal Arum Desa Pesarean Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal pada Rabu (16/3) siang.
Tampak hadir dalam rombongan Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan (SISKS) Pakubuwono (PB) XII didampingi Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Pakubuwono BRAy Asih Winarni.
Selain itu, hadir pula Pengageng Parentah Keraton Solo KGPH Dipokusumo atau Gusti Dipo, para Gusti Ayu dan abdi dalem dari Solo maupun Tegal.
Pada kesempatan itu, politisi yang akrab disapa Dear itu, menerima mandat untuk menginventarisir, merawat dan memelihara aset keraton yang ada di Kota dan Kabupaten Tegal serta mengembangkan budaya Jawa secara luas.
Ditemui usai kegiatan, Dear mengatakan, agenda utama rombongan yakni untuk melakukan ziarah menjelang bulan suci Ramadan. Itu dilakukan keluarga keraton dan abdi dalem termasuk yang ada di Kabupaten Tegal.
"Jadi ziarah ini kan dilakukan secara rutin, kami para sentono dan para abdi dalem juga mendampingi," ujarnya.
Selain itu, kata Dewi, dirinya juga menerima mandat dari Sri Susuhunan Pakubuwana XIII untuk melakukan inventarisir aset-aset milik keraton yang ada di Kota maupun Kabupaten Tegal.
Itu dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
"Kita ingin, aset-aset itu dikelola menjadi cagar budaya. Sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat luas dan menjadi budaya unggulan di Kabupaten Tegal," tandasnya.
Dewi menambahkan, dalam melakukan inventarisir dirinya akan dibantu para sentono dan abdi dalem yang ada di kota dan kabupaten.
Nantinya, setelah diinventarisir, maka bagi yang akan menggunakan aset-aset itu harus berkoordinasi dulu dengan pihak keraton melalui dirinya sebagai penerima mandat langsung dari sinuhun.
Selain itu, kata Dewi, Sri Susuhunan juga memberikan pesan agar dirinya turut mengembangkan budaya Jawa secara luas. Sehingga, nantinya bisa tetap lestari dan tidak punah. (muj/ima)