Sayangnya, Kirill menjawab dengan menyalahkan Barat yang telah memusuhi Rusia dan menempatkan pasukan di dekat perbatasan negara tersebut. Dia juga menuding Barat terlibat dalam strategi geopolitik skala besar untuk melemahkan Rusia.
Pendirian Kirill yang mendukung invasi Rusia juga telah merusak hubungan dengan Vatikan.
Pada tahun 2016, Paus Fransiskus menjadi pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma pertama yang bertemu dengan pemimpin Ortodoks sejak perpecahan besar sekitar satu milenia sebelumnya.
Pertemuan kedua yang Francis dan Kirill katakan ingin mereka selenggarakan tahun ini sekarang hampir tidak mungkin terjadi, kata para ahli. (jpnn/zul)