Sejumlah pengusaha dan produsen-produsen di Eropa, utamanya otomotif kini mulai melirik China. Mereka mulai meninggalkan Ukraina.
Beberapa produsen mobil Eropa bahkan mulai mengalihkan perburuan komponen dan suku cadangnya dari Ukraina. Mereka kemudian melirik Afrika, Meksiko, dan China.
Mereka beralasan, saat ini kesulitan mendapatkan suplai suku cadang dari Ukraina akibat perang. Reuters melaporkan, Minggu (13/3), produsen mobil Volkswagen dan BMW mulai kesulitan mendapatkan pasokan komponen dari Ukraina.
Selain sulit, sejumlah komponen logam mengalami kenaikan harga, energi serta kurangnya pasokan chip semikonduktor. Salah satu komponen penting yang diproduksi di Ukraina adalah kabel (harness).
Di mana setiap mobil membutuhkan kabel sepanjang 5 kilometer untuk berbagai fungsi kelistrikan. Anak perusahaan Volkswagen, Audi secara terang-terangan menyatakan mereka tengah mencari penyuplai komponen dari Afrika Utara, Meksiko, dan "mungkin" China.
BMW juga mengatakan sedang dalam "pembicaraan intensif" dengan pemasok suku cadang. Nick Klein, wakil presiden perusahaan logistik global OEC Group, mengatakan pembuat mobil yang mengandalkan Ukraina perlu bergerak cepat mencari penyuplai suku cadang baru.
"Anda harus memesan sejak awal karena ada waktu tunggu (untuk produksi), dan pembuat mobil akan bersaing satu sama lain untuk mendapatkan sumber yang sama," katanya. (fin/zul)