Pelecehan Alquran yang dilakukan tujuh anak baru gede (ABG) saat sedang bersenda gurau di dalam Surau Nurul Haq akhirnya dimaafkan warga. Kejadian itu terjadi di Kelurahan Tanjung Ugat, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
"Kami mohon maaf karena kurang mengawasi anak-anak kami, sehingga membuat perilaku yang tidak baik. Ini pelajaran bagi kami, termasuk orang tua mereka agar lebih dekat dengan anak-anaknya," kata Ketua RT 4 RW 5 Kelurahan Tanjung Ugat, Halidan di Surau Nurul Haq, Minggu (13/3).
Sebagaimana yang dikutip antara, permohonan maaf dari tujuh remaja surau yang didampingi orang tuanya itu disampaikan, Sabtu (12/3) malam. Saat itu pengurus surau, tokoh masyarakat, anggota Babinsa, dan Bhabinkamtibmas tengah memediasi permasalahan itu.
Permohonan maaf ABG yang mayoritas masih duduk di bangku SMP itu pun didokumentasikan melalui ponsel milik orang tuanya. Permasalahan dugaan penistaan agama itu muncul, setelah video para remaja menendang dan melempar Alquran di dalam surau beredar luas.
Menurut para remaja itu, aksi tersebut dilakukan Januari 2022 lalu. Tindakan mereka itu divideokan oleh salah seorang rekannya.
Polisi sampai sekarang belum mendapatkan video aslinya, hanya tayangan video yang menyebar di media sosial. Video itu menyebar beberapa jam lalu, sehingga membuat warga marah.
Halidan menegaskan aksi itu tidak berhubungan dengan aliran sesat. Tetapi karena kenakalan remaja.
Sejumlah jamaah surau juga menyatakan remaja itu kerap mengganggu orang-orang yang sedang salat. Bahkan ada di antaranya, yang pernah membobol rumah warga, namun permasalahan itu tidak dilaporkan ke pihak yang berwenang.
Anggota Bhabinkamtibmas Tanjung Ugat, Aiptu Rasmudi menegaskan, aksi itu berawal dari senda gurau hingga kemudian Alquran ditendang dan dilempar. Menurutnya, aksi itu terkait kenakalan remaja, tidak ada kaitannya dengan aliran sesat.
Dalam video yang tidak berdurasi tidak samapi 2 menit itu, salah seorang remaja mengatakan "sumpah" sambil melakukan hal yang tidak baik terhadap Alquran.
"Mudah-mudahan peristiwa ini tidak terulang lagi. Warga sekitar sudah memaafkannya," pungkasnya. (ant/fin/zul)