BNPT Sebut Ciri-ciri Penceramah Radikal, Bukhori Yusuf: Lebih Terkesan Menyudutkan Umat Islam

Kamis 10-03-2022,06:20 WIB

Badan Nasional dan Penanggulangan Terorisme (BNPT) merilis ciri-ciri penceramah radikal. Langkah BNPT itu dilakukan usai Presiden Joko Widodo menyinggung penceramah radikal dalam rapat pimpinan TNI-Polri.

Ciri-cir penceramah radikal yang disebutkan BNPT di antaranya: mengajarkan anti Pancasila dan pro khilafah; mengajarkan paham takfiri; sikap anti pemimpin atau pemerintahan yang sah; sikap eksklusif; dan anti budaya/kearifan lokal keagamaan.

Pernyataan BNPT itu lantas semakin memicu polemik, usai beredar pesan yang berisi daftar nama-nama penceramah intoleran dan radikal. Dalam daftar tersebut terdapat nama-nama dai kondang seperti Ustaz Abdul Somad (UAS) dan Felix Siauw.

Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf menyayangkan pernyataan BNPT tersebut. Menurutnya, hal tersebut dapat memicu kesalahpahaman dan perpecahan di tengah masyarakat.

“Masalah pencegahan radikalisme tidak bisa ditanggulangi dengan strategi yang berisiko membelah masyarakat. Selain terkesan menyudutkan umat Islam, indikator yang dipaparkan oleh BNPT cenderung sumir sehingga dapat memicu tafsir liar bagi masyarakat awam,” kata Bukhori kepada wartawan, Rabu (9/3).

Anggota Fraksi PKS DPR RI ini menambahkan, masyarakat akan salah menafsirkan pernyataan BNPT tersebut. Pendapat Bukhori, apa yang disampaikan BNPT tidak dibarengi oleh penjelasan yang komprehensif pada setiap poin indikatornya.

"Maka, akan sangat wajar muncul kekhawatiran bila sejumlah indikator tersebut berpotensi disalahpahami oleh sebagian pihak, kemudian mengkristal dalam perasaan saling curiga ataupun sentimen yang pada akhirnya bermuara pada disharmoni sosial,” katanya.

Dalam kontkes global, dia menambahkan, stigma terhadap radikalisme, khususnya yang menyasar umat Islam, kian memudar di berbagai belahan dunia.

Salah satu buktinya adalah prakarsa DPR Amerika Serikat (AS), yang juga didukung oleh Presidennya, yang meloloskan Undang Undang Anti-Islamofobia pada 14 Desember 2021 silam.

Selain AS, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau juga telah mengumumkan akan segera mengangkat duta besar khusus untuk memerangi Islamofobia.

“Masyarakat dunia telah tiba pada satu kesadaran bahwa akar dari radikalisme bukanlah agama. Narasi agama sebagai basis kekerasan yang dikemas dalam bentuk Islamofobia sudah usang di Barat maupun di belahan dunia lainnya," demikian kata Bukhori. (rmol/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait