Pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas soal toa masjid dan gonggongan anjing mendapat respon dari banyak pihak.
Salah satunya dari pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda yang mengaku anggota Banser.
"Setelah saya simak videonya, ternyata Gus Yaqut tidak mengatakan satu pun kata azan. Yang beliau maksud adalah penyalahgunaan toa," jelas Abu Janda.
Dia menilai bahwa ada pihak-pihak yang sengaja membuat gaduh dengan terus mempermasalahkan ucapan Gua Yaqut tersebut.
"Sumber kegaduhan adalah dari musuh-musuh politik Gus Menteri yang menggoreng dan memelintir pernyataan sampai bikin kalian semua ikut marah," tandas Abu Janda.
Sebagai anak buah Gus Yaqut, tentu Abu Janda berada di posisi menag selaku ketua Banser.
"Saya anggota Banser. Dan di Banser itu kita dididik militer sehingga kita punya jiwa korsa. Gus Yaqut adalah panglima saya di Banser, jadi tentu saja saya akan bela Beliau," ucap Abu Janda melalui akun Instagramnya, dilansir Sabtu (26/2).
Meski demikian, Abu Janda akui Menag Yaqut memilih diksi yang tidak tepat.
"Meski saya juga perlu kritik, karena memang pemilihan diksi beliau memang kurang bijak," sambungnya.
Lebih lanjut Abu Janda menilai bahwa tidak ada unsur penodaan agama dalam ucapannya tersebut. Sebab Yaqut tidak menyebut azan.
"Misalnya, pengajian anak-anak bersuara parau yang disembur toa waktu orang-orang istirahat. Jadi Gus Yaqut tidak membandingkan suara azan dengan anjing menggonggong," papar Abu Janda dikutip dari RMOL.id. (RTC/ima)