Soal Dugaan Keterlibatan Desainer Asal Indonesia, Polri: Interpol Jakarta akan Minta Info dari Interpol Brazil

Kamis 24-02-2022,21:25 WIB

Salah satu desainer asal Indonesia dikabarkan terlibat dalam pemesanan paket organ manusia Internasional. Desainer itu dikabarkan berinisial AP.

Sindikat kasus penjualan organ manusia lintas internasional itu berhasil dibongkar Kepolisian Brasil. Terkait penyelundupan tersebut, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan pihaknya telah bergerak.

Dijelaskannya, sejak berita penggerebekan besar-besaran di Laboratorium Amazonas State University (AEUl) di Kota Manaus, Brazil, pihaknya belum mendapat info. 

"Pihak kepolisian Brazil maupun Interpol Brazil belum memberikan informasi kepada Interpol Jakarta terkait dugaan itu," katanya, Kamis (24/2).

Menurut Irjen Pol Dedi Prasetyo, pihaknya akan jemput bola dalam kaus ini. Polri dalam hal ini Interpol Jakarta akan meminta informasi langsung ke Interpol Brazil.

"Sebagai langkah kecepatan Interpol Jakarta akan meminta informasi kepada Interpol Brazil terkait info tersebut," katanya.

Ditambahkannya, dirinya mendapat informasi dari Sekretaris NCB Interpol Hubinter Polri Brigjen Pol Amur Chandra, Interpol Polri akan melakukan komunikasi dengan Interpol Brazil.

Dikabarkan salah satu desainer ternama asal Indonesia berinisal AP terlibat dalam pemesanan paket organ manusia dari Brasil. 

"Paket dari Manaus berisi potongan tubuh manusia itu dipesan oleh desainer Indonesia berinisial AP," demikian laporan yang diterima oleh Vice World News dari salah satu sumber polisi, dikutip Kamis 24 Februari 2022.

Menurut kabar yang beredar, AP beberapa kali menuai kontroversi, salah satunya karena pernah membuat tas jinjing dari bahan tulang manusia. 

AP saat itu berdalih jika tas dari bahan tulang tersebut didapatkan dari sumber yang "etis", serta dilengkapi surat resmi otoritas medis di Kanada.

Berdasarkan keterangan polisi, mereka menemukan potongan kaki dan tiga paket plasenta yang sudah dipaketkan dan akan dikirim ke Singapura.

Organ-organ itu kabarnya akan diawetkan oleh seorang profesor di laboratorium anatomi manusia Universitas Negeri Manaus (UEA) menggunakan metode plastinasi dan epoksi.

"Tujuan pengiriman paket itu adalah Singapura. Salah satu paket sudah meninggalkan Manaus, namun belum jelas apakah paket itu telah sampai ke tujuan," kata Polisi federal Brasil dikutip dari Vice World News. (zul/rtc)

Tags :
Kategori :

Terkait