Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Kabupaten Puncak, Papua semakin membabi buta. Mereka berulang kali melakukan aksi penembakan kepada aparat keamanan.
Tak hanya kepada personel TNI-Polri, KKB Papua juga membakar tiga rumah milik warga. Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan gangguan KKB Papua itu terjadi selama delapan jam.
"Mereka mulai mengganggu sejak pukul 07.00 sampai dengan 15.14 WIT," kata Kamal.
Dalam insiden itu tidak ada korban jiwa baik dari aparat maupun warga sipil. "Tidak ada korban dalam aksi penyerangan itu," katanya.
Dia mengungkapkan kronologis penyerangan berawal ketika aparat gabungan hendak mengevakuasi korban penembakan. "Saat anggota membawa warga yang ditembak, kelompok tersebut menyerang sehingga terjadi kontak senjata," katanya.
Seusai menyerang aparat, KKB kemudian membakar rumah warga di Kampung Nipuraleme. "Saat mendekati lokasi pembakaran, aparat kembali diserang sehingga terjadi kontak senjata selama tiga jam," ujar Kamal.
Mantan Wakapolres Depok ini pun menambahkan seusai kontak tembak, KKB kembali melakukan penyerangan terhadap kantor Koramil.
"Saat terjadi penyerang, anggota langsung bergerak mengambil langkah, mengamankan Bandara Aminggaru, mengevakuasi masyarakat yang berada di pinggiran Kota Kago, guna mengantisipasi penembakan dan pembakaran oleh KKB," katanya.
Kamal mengungkapkan saat melakukan penyerangan, separatis bersenjata tersebut berpencar menjadi tiga kelompok. "Sasaran KKB saat ini bukan hanya TNI-Polri melainkan warga pribumi dan pendatang," tegasnya.
Hingga Minggu malam aparat gabungan di Kabupaten Puncak dalam kondisi siaga guna mengantisipasi aksi susulan dari KKB. Bahkan, sejak Minggu pagi hingga sore hari aktivitas masyarakat termasuk bandar udara lumpuh total. (jpnn/zul)