Pernyataan yang dilontarkan Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin yang akan menjadi cawapres 2024 nanti ditanggapi pengamat politik Ujang Komaruddin. Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu menyarankan agar tidak menganggapnya serius.
Sebelumnya memang Novel Bamukmin menyatakan dirinya yakin akan menjadi cawapres di Pilpres 2024 mendatang. Novel Bamukmin mengaku bahkan sudah diinginkan banyak pihak untuk mendampingi capres pilihan ijtima ulama.
Bagi Ujang Komaruddin, keinginan Novel Bamukmin itu tidak usah ditanggapi serius. Dosen ilmu politik Universitas Al Azhar Indonesia itu menyarankan agar menganggapnya sebagai sebuah hiburan.
“Anggap saja hiburan di tengah pandemi,” kata Ujang Komaruddin dikutip dari Hops.id, Minggu (20/2).
Diungkapkan Ujang, Novel Bamukmin tidak memiliki bekal yang cukup untuk maju dalam kontestasi lima tahunan itu. Apalagi jika hanya mengandalkan ijtima ulama yang menurutnya mustahil.
“Karena mengandalkan ijtima ulama saja tidak akan bisa terwujud itu mimpi,” sambungnya.
Ujang menerangkan, untuk bisa maju dalam kontestasi pilpres, seseorang harus memiliki bekal yang cukup. Sementara potensi dan peluang Novel Bamukmin menang di Pilpres 2024, dinilai Ujang sangat kecil. Malah hampir tidak ada.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review mengungkap, setidaknya ada dua alasan yang mendasari ulasannya. Pertama, Novel Bamukmin tidak memiliki partai politik yang akan menjadi ‘kendaraannya’.
Kedua, namanya juga tidak pernah masuk dalam dafar 10 besar elektabilitas capres atau cawapres. Sementara orang yang memiliki elektabilitas sekalipun tapi tak punya partai saja susah menang.
“Begitu juga sebaliknya. Apalagi jika tak punya elektabilitas dan partai. Wassalam sudah, tidak akan ada partai yang mau mengajukan,” terangnya.
Kendati demikian, keinginan dan keyakinan Novel Bamukin jadi cawapres di Pilpres 2024 itu disebut Ujang sah-sah saja dan harus dihormati semua pihak.
Pasalnya, konstitusi menjamin setiap warga negara, termasuk Novel Bamukmin, memiliki hak yang sama dalam berpolitik. Termasuk maju dalam kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden.
“Keinginan jadi Capres-Cawapres itu hak setiap orang, termasuk hak dia (Novel Bamukmin) yang dijamin oleh konstitusi,” tandasnya. (zul/rtc)