Nama Anies Baswedan di media sosial tengah banyak dibicarakan. Hal ini menyusul munculnya foto editan gubernur DKI Jakarta tersebut ala pembalap MotoGP yang viral.
Dalam foto tersebut juga terdapat editan logo Red Bull dengan dua banteng merah di bagian topi.
Tulisan logo asli itu, diubah menjadi Ngibul. Dengan logo banteng yang sama di bagian topi Anies Baswedan.
Belakangan ini, Anies Baswedan memang terus menjadi perbincangan terutama dari kelompok yang kontra dengan gubernur DKI Jakarta tersebut.
Foto editan tersebut diunggah akun akun Twitter @tukangrosok___, yang diunggah pada 19 Februari 2022. Entah siapa yang membuat editan foto Anies Baswedan menggunakan baju pembalap MotoGP.
Foto editan Anies Baswedan tersebut menjadi bahan komentar warganet di media sosial. Tidak sedikit yang turut menyentil mengenai Formula E dan dibandingkan dengan MotoGP serta Sirkuit Mandalika.
Dalam unggahan itu, Anies tampak mengenakan baju pembalap berwarna oranye lengkap dengan mengenakan topi dan kacamata. Di dalam foto tersebut juga tedapat narasi menohok yang diduga untuk menyindir Anies.
Narasi foto tersebut nampak sangat menyudutkan Anies Baswedan. “Dialah yang tercepat ngibulnya,” tulis narasi dalam foto.
Terkait unggahan tersebut, banyak warganet yang juga ikut berikan komentar pedas. “Jagonya biang kibul” @Junior03Mugabe.
“Para Pembala Formula E sdh Hadir di Jakarta untuk Penjualan Tiket Perdana !,” tulis @marssibarani. “Tercepat lincah nguras APBD ya…,” tandas @tarkunnaja.
Selain foto tersebut, video Gubernur Anies Baswedan tengah membopong keranda mayat juga viral seperti yang dikutip dari fin.co.id.
Video tersebut mendadak jadi perbincangan usai diunggah oleh akun Twitter @tukangrosok___, pada 17 Februari 2022.
Dalam unggahan tersebut, Anies tampak membopong keranda di sisi depan dengan mengenakan peci dan lengkap dengan baju dinasnya.
Ketua Umum PSI Giring Ganesha kemarin kembali menyinggung soal kinerja Gubeernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Hal itu diungkapkan Giring di akun Twitter pribadinya, @Giring_Ganesha, pada 19 Februari 2022.
“Apakah ini artinya warga DKI harus gugat terus ke pengadilan baru Gubernurnya kerja?” tulis Giring, dikutip 20 Februari 2022.