Untuk meningkatkan elektabilitas demi memuluskan upayanya maju di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang harus segera dilakukan Puan Maharani.
Salah satu langkah politik untuk menggenjot elektabilitasnya adalah mendatangi Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah (jateng). Saran itu disampaikan analis politik Hendri Satrio (Hensat), Jumat (18/2).
Saat diskusi politik Indonesia Point Seri 4 bertemakan Bedah Komunikasi Politik Puan Maharani yang dilakukan secara hybrid itu, Hensat mengatakan, dalam situasi seperti saat ini kehadiran Puan di Desa Wadas sangatlah penting.
Apalagi, anggotanya di parlemen yakni Komisi III telah mendengarkan langsung aspirasi warga Desa Wadas beberapa hari lalu. Menurut Hensat, kehadiran Puan ke Desa Wadas bukan hanya berdampak elektoral saja.
Tapi juga mengkonfirmasi hasil kunjungan kerja anggotanya di Senayan. “Menurut saya yang paling dekat itu dia ke Wadas,” kata Hensat.
Hensat mengapresiasi pernyataan Puan Maharani yang marah-marah terhadap kebijakan Permenaker 20/2022. Yakni terkait Jaminan hari tua yang harus dicairkan di usia 56 tahun.
Meski demikian, Hensat mengkoreksi harusnya Politisi PDIP itu tidak hanya bicara keras, tetapi langsung meminta Komisi terkait untuk segera memanggil Menkaer Ida Fauziyah.
Dia menambahkan, Puan harus mendekati warga Wadas yang saat ini membutuhkan bantuan. Selain itu, politisi yang digadang-gadang akan diusung PDIP di Pilpres mendatang itu juga mendekati buruh.
“Ke Wadaslah, dan kemduian kedua menemui buruh tentang JHT,” tutupnya. (rmol/zul)