Hari ini (14/2) kegiatan belajar di tingkat PAUD hingga SMP di Kabupaten Brebes kembali menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring. Di hari pertama PJJ ini, masih banyak siswa yang tetap berangkat ke sekolah.
Pantauan di beberapa sekolah, para siswa yang berangkat mempertanyakan kepada pihak guru terkait PJJ. Termasuk, mengeluh dengan penerapan PJJ tersebut.
"Hari pertama PJJ ini banyak siswa yang tetap berangkat dan mengeluhkan kenapa harus PJJ lagi. Padahal, beberapa pekan lalu PTM Terbatas sudah dilaksanakan," kata Plt Kepala SMP Negeri 4 Brebes Dharma Suhaeri.
Setelah diberikan pemahaman, kata dia, akhirnya siswa yang tetap berangkat kembali pulang. Pihaknya, tidak mengetahui persis alasan Dinas Pendidikan mengeluarkan surat edaran soal PPJ, karena tidak disebutkan alasan pastinya.
"Kami pihak sekolah telah menerapkan protokol kesehatan secara ketat kepada siswa. Kami berharap PJJ jangan lama-lama kasihan nanti siswanya yang mau belajar di sekolah. Apalagi dalam surat edaran itu tidak ditulis atau disebutkan sampai kapan PJJ itu,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Djoko Gunawan mengatakan, memang saat ini kegiatan belajar mengajar di sekolah kembali melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Namun, sekda memastikan itu tidak ada kaitannya dengan beberapa tenaga pendidik yang terkonfirmasi positif.
“Kabupaten Brebes merupakan wilayah perbatasan, sehingga untuk kehati-hatian kita untuk kepentingan anak didik kita, mulai hari ini kita melakukan PJJ,” ujarnya.
“Dan anak didik sudah kita liburkan, dan dari guru akan kita monitor lewat kepala sekolah nantinya akan dilaporkan ke dinas serta jika ada guru yang sakit atau tidak enak badan dan lainnya kita akan lakukan tracing,” pungkasnya. (ded/ima)