“Ini perlu adanya kesadaran bersama dan saling mengingatkan supaya warga yang akan membangun rumah nantinya tidak sia-sia. Saya juga mengingatkan warga yang rumahnya sekitar sini agar selalu waspada terutama saat hujan turun dengan intensitas tinggi yang berpotensi terjadi gerakan tanah susulan. Bila perlu segera mengungsi ke tempat yang lebih aman,” ujar Umi.
Hal yang sama juga disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Tegal Zaenal Dasmin. Dari hasil penelitian Badan Geologi PVMBG tahun 2017 menyebutkan lokasi kejadian bencana berada dalam zona potensi gerakan tanah menengah.
Artinya, kawasan tersebut mempunyai potensi menengah untuk terjadi gerakan tanah. Pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.
“Maka, solusi terbaiknya adalah warga yang masih bertempat tinggal di zona gerakan tanah tersebut secepatnya pindah ke tempat relokasi yang sudah disediakan Pemkab Tegal, ” pungkas Zaenal. (*/ima)