Covid-19 Meningkat, Pemerintah Malah Buka Gerbang Internasional, Demokrat: Uji Nyali?

Senin 07-02-2022,20:02 WIB

Politikus Partai Demokrat Syahrial Nasution menilai, pemerintah terkesan sedang mempermainkan kebijakan. 

Bagaimana tidak, ketika kasus Covid-19 melonjak tajam rakyat justru dibatasi, sebaliknya warga asing yang kemungkinan membawa virus justru melenggang bebas.

Dikutip dari RMOL, kebijakan pemerintah yang membuka gerbang internasional untuk semua negara di saat kasus Covid-19 dan varian Omicron meningkat signifikan, terus menuai kritik.

Alih-alih mendengarkan masukan dan kritik serta saran dari kalangan masyarakat, pemerintah justru membuat kebijakan yang bisa saja membahayakan rakyat kecil.

"Saya kira pemerintah sedang bermain kebijakan 'uji nyali' yang sedang ditransfer ke masyarakat," kata Syahrial disertai tawa, Senin (7/2).

Sialnya lagi, pejabat tinggi negara justru membuat kerumunan di sela-sela agenda kenegaraan.

"Contohnya, melarang kerumunan, tapi Presiden dan rombongan malah menciptakan kerumunan yang dahsyat (di Sumatera Utara)," sesalnya dikutip dari RMOL.

"Melarang rakyat bepergian atau liburan ke luar negeri, pintu masuk negara dari luar negeri malah dibuka lebar-lebar," sambungnya.

Belum lagi, kata Syahrial, pemerintah mulai mengetatkan kembali prokes di rumah-rumah ibadah, tetapi di saat bersamaan sekolah Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tetap berlangsung. Dan masih banyak hal-hal kontradiktif lainnya dalam kebijakan Covid-19 belakangan ini.

"Akhirnya, akan banyak kesimpulan yang dibuat sendiri-sendiri oleh masyarakat. Bikin kerumunan seperti acara konser dan keramaian di mall tahun ini, cuma didenda Rp500 ribu. Kalau tahun lalu, Rp5 juta. Tahun lalu melanggar aturan Covid-19 bisa dipenjara, tahun ini sudah tidak," tuturnya.

Padahal, sambungnya, saat ini kondisinya terkait Covid-19 karena ancamannya memang nyata. Untuk itu, Syahrial berharap masyarakat tidak ikut permainan 'uji nyali' yang sedang berlangsung.

"Tetap jaga kesehatan diri kita dan orang-orang terdekat untuk selalu waspada. Meskipun negara yang seharusnya lebih berperan, saat ini jangan terlalu banyak berharap," pungkasnya. (Rtc/ima)

Tags :
Kategori :

Terkait