Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo dan Ketua DPR RI, Puan Maharani selama ini seperti “diadu-adu”. Dua jagoan Banteng itulah, yang kini didorong-dorong untuk menjadi capres di Pilpres 2024 nanti.
Baik Ganjar maupun Puan memiliki pendukung loyal sendir-sendiri. Akibatnya, ada kesan pendukung keduanya yang notebebe kader PDI Perjuangan pun terbelah dari pusat sampai daerah. Kesannya mereka kerap berantem, tidak akur, dan saling adu kuat.
Kekinian muncul ide agar banteng tidak terpecah belah, dengan “mengawinkan” Ganjar-Puan di Pilpres 2024 nanti? Tetapi masih banyak pula yang menyangsikan jika duet itu sampai terwujud, apakah akan jadi berkah atau malah musibah?
Nah, di tahun politik ini persaingan antara Ganjar dan Puan semakin kencang. Pendukung dari kedua kubu sama-sama terus bergerak ke daerah mendeklarasikan jagoannya.
Sementara, Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri sebagai pemegang kendali penuh dalam menentukan siapa yang diusung di Pilpres 2024, masih belum ambil keputusan.
Panasnya tensi politik di kandang banteng itu, membuat sekelompok orang bersatu membentuk relawan yang mereka namakan Laskar Ganjar-Puan (LGP).
Dalam beberapa bulan ini, relawan ini sudah menggelar deklarasi di berbagai daerah. Kepengurusannya juga diklaim sudah terbentuk hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Sabtu (5/2) kemarin, LGP menggelar rapat kerja daerah (Rakerda) di Surabaya, Jawa Timur. Demi memeriahkan kegiatan tersebut, mereka kemudian membentangkan bendera Ganjar-Puan di ruas-ruas jalan Kota Surabaya.
Warna benderanya sama seperti warna bendera PDIP, merah darah. Meskipun ukuran benderanya hanya sebesar 50x40 cm, tetapi bendera yang dipasang jumlahnya cukup banyak.
Ketua DPD LGP Jatim, Saleh Ismail Mukadar mengaku optimis, nantinya PDIP bakal mengambil langkah bijak dengan ‘mengkawinkan’ Ganjar-Puan di Pilpres 2024. Selain berpeluang besar untuk menang, Ganjar-Puan diyakininya, bisa mencegah konflik di tubuh Banteng.
“Saya ini PDIP, kita senior, kita gak mau partai kita benturan di bawah. Ketika pendukung Pak Ganjar dan Mbak Puan ada gesekan, kita nggak mau. Kita tampilkan gagasan ini untuk menghindari gesekan di bawah,” tutur Saleh.
Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengaku, setuju dengan ide mengawinkan Ganjar dan Puan di Pilpres 2024. Rudy yang merupakan pendukung Ganjar ini menilai, soliditas partai sangat penting untuk meraih kemenangan di 2024.
“PDIP punya tiket langsung untuk mengusung capres-cawapres tanpa perlu koalisi. Sehingga mengusung Ganjar-Puan bisa mencegah gesekan antara pendukung keduanya,” kata eks Wali Kota Solo ini.
Menurutnya, Ganjar-Puan merupakan pasangan ideal dan menjanjikan harapan buat Indonesia. Karena selain kapabilitas, keduanya juga punya pengalaman di politik dan pemerintahan.
Ganjar pernah jadi anggota DPR dan menjabat 2 periode sebagai gubernur. Sedangkan Puan, pernah jadi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) dan sekarang menjabat Ketua DPR.