Lantaran dianggap suka mengolok-olok Islam, Dosen Universitas Indonesia (UI), Ade Armando ditantang duel pria asal Kalimantan Barat. Tak tanggung-tanggung, pria itu mengajak Ade Armando berkelahi sampai mati.
Namun, Ade Armando mengaku tidak mau meladeni tantang tersebut. Ade Armando beralasan umurnya sudah tua, tidak bisa diajak berkelahi.
"Pada usia saya yang sudah lanjut ini saya tiba-tiba ditantang duel sampai mati ini memang tidak masuk akal tapi benar terjadi,” kata Ade Armando yang ditayangkan melalui YouTube Cokro TV, Sabtu (5/2).
Menurut Ade Armando, kondisinya saat ini tidak memungkinkan lagi untuk diajak duel fisik. Bahkan Ade Armando mengatakan akan mati jika tantangan itu dipenuhi.
“Saya tentu tidak akan memenuhi tantangan duel itu. Kalau lihat kondisi saya, kalau jadi duel sayalah yang hampir pasti akan mati,” katanya.
Ade Armando menjelaskan videonya yang dikecam warga Kalimantan itu. Dalam video itu, Ade mengecam keras masjid Ahmadiyah di sebuah desa di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat yang dibongkar.
"Yang membongkar ada Satpol-PP atas dasar perintah gubernur Kalimantan barat dan Bupati Sintang,” kata Ade.
“Mereka menuduh saya mengobok-obok Islam mereka menantang saya,” sambungnya.
“Jadi kalau saya duel sampai mati, yang mati saya,” tegasnya.
Sebelumnya, seorang pria bernama Maman Suratman warga desa Penibung, Kecamatan Manpawa Hilir, Kabupaten Manpawa, Provinsi provinsi Kalimantan Barat, tantang Ade Armando duel mati.
Tantangan duel itu direkam melalui sebuah video yang tersebar di media sosial Twitter, Selasa (1/2).
Maman Suratman tidak Terima dengan pernyataan Ade Armando yang dianggap menyerang agama Islam, khususnya Islam di Kalimantan Barat. (fin/zul)