Puan Maharani Tempel Jokowi untuk Penetrasi ke PBNU dan Nahdliyin

Rabu 02-02-2022,16:15 WIB

Dosen Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Adi Prayitno ikut menanggapi fenomena politik yang terjadi saat jajaran kepengurusan Ketua Tanfidziyah PBNU Yahya Cholil Staquf dikukuhkan. Terutama terkait kehadiran Puan Maharani.

Menurutnya, kedekatan yang ditunjukkan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, dengan Presiden Joko Widodo, dalam acara pengukuhan kepengurusan PBNU periode 2022-2027 pada Senin (31/1), bagian dari penetrasi atau penerobosan.

"Tentu saja Puan ini adalah orang yang dijagokan juga untuk Pilpres (2024) yang mestinya membangun jembatan pengertian dengan sejumlah stakeholder," ujar Adi Prayitno, Rabu (2/2).

Kehadiran Puan dalam acara pengukuhan PBNU, menunjukkan bahwa dirinya yang merupakan representasi partai nasionalis bisa dekat dengan masyarakat beragama, utamanya kelompok islam tengah.

Bahkan menariknya, Adi memandang sikap Puan yang selalu bersama Jokowi dalam momentum tersebut mempertegas sikapnya yang ingin masuk ke lingkungan PBNU.

Karena selama ini, salah satu ormas islam terbesar di Indonesia ini, secara politik kerap diidentikkan dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang tengah dipimpin Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

"Ini bagian dari penetrasi Puan kepada PBNU dan kaum Nahdliyin, yang mana tidak dikunci hanya milik PKB dan Cak Imin," tuturnya.

Menurut direktur eksekutif Parameter Politik Indonesia ini, sebelumnya tidak ada parpol yang berani penetrasi ke NU. Karena pintu masuk ke kelompok ini di era sebelum Gus Yahya ditutup, sementara di periode sekarang terbuka lebar.

Katanya, hal itu terlihat dari sikap Gus Yahya yang tidak ingin PBNU dijadikan alat politik oleh PKB dan termasuk oleh ketua umumnya, Cak Imin.

"NU sebelumnya sangat Cak Imin dan PKB minded, pintu NU-nya ditutup, kalau wajah PBNU sekarang dibuka," demikian Adi dikutip dari RMOL. (RMOL/ima)

Tags :
Kategori :

Terkait