Meski disebut tidak lebih parah dari varian delta, omicron ternyata bisa menyebabkan fatalitas juga bagi penderitanya.
"Artinya walaupun mungkin tidak separah dengan delta tapi kalau yang kena ini orangnya banyak sekali apalagi orang lansia, komorbid, belum divaksin tentunya akan menimbulkan kematian dan rumah sakit kita akan penuh seperti bulan Juli kemarin,” ungkap Spesialis Penyakit Dalam dr. Dirga Sakti Rambe dalam channel YouTube Gue Sehat, Selasa, (1/2).
Menurutnya, adanya varian omicron membuat Indonesia harus kembali waspada agar penyebaran tetap bisa diatasi.
Varian omicron pertama kali muncul di Afrika Selatan kemudian menyebar ke berbagai dunia.
Lantas apa sih perbedaan antara varian omicron dengan varian lainnya?
Dokter Dirga mengatakan, varian omicron merupakan varian dari virus SAR Cov 2 penyebab Covid-19. Varian ini istimewa karena jumlah mutasinya sangat banyak.
“Kemampuan menularnya sangat tinggi. Data awal menunjukkan efektivitas vaksin dan obat menurun dengan varian omicron,” katanya dikutip dari Fajar.
Dia menyebut Indonesia telah memiliki pengalaman buruk dengan varian delta pada bulan Juni dan Juli, sehingga ia berharap agar itu tak terulang.
“Data menunjukkan varian omicron lebih tidak parah dibandingkan dengan varian delta. Namun kita tidak boleh anggap remeh, kenapa? Karena kecepatan penularannya lebih tinggi," tandasnya.
Lebih jauh dia mengatakan, mutasi virus akan melahirkan berbagai macam varian. Namun tidak semua varian berbahaya.
Ada beberapa varian yang mendapatkan perhatian secara khusus. Ada alpha, delta dan sekarang omicron. (Fajar/ima)