Teror KKB Papua Ganggu Keharmonisan Bangsa, Ulama: TNI dan Polri Jangan Gentar

Minggu 30-01-2022,09:30 WIB

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua sudah sangat mengganggu keharmonisan bangsa Indonesia. Terbaru, ulah mereka yang menyebabkan tiga prajurit TNI gugur menjadi penegasannya.

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas meminta seluruh masyarakat Indonesia memberikan perhatian khusus terhadap keberadaan KKB Papua, Minggu (30/1). 

Seluruh elemen masyarakat, ungkap Anwar, memberikan dukungan terhadap pemerintah. Utamanya aparat penegak hukum yang kerap menjadi korban tindakan KKB saat melakukan operasi militer.

"Ini benar-benar harus menjadi perhatian dan keprihatinan kita semua. Teror di Papua benar-benar sudah sangat mengganggu ketentraman dan kenyamanan kita sebagai bangsa," ujarnya.

Tokoh Muhammadiyah itu berharap TNI dan Polri tidak gentar menghadapi KKB Papua yang kerap meneror dan membunuh para prajurit.

Anwar menegaskan tentara dan polisi juga harus diberi kepercayaan untuk bisa menciptakan ketenangan dan kedamaian di daerah Indonesia paling timur.

"Kita harus hadapi dan tegaskan kepada mereka para teroris dan gerakan separatis tersebut bahwa tanah Papua adalah tanah tumpah darah kita, yang akan kita bela mati-matian dan yang tidak akan pernah kita biarkan lepas walau hanya sejengkalpun ke tangan siapapun juga," tegasnya.

Sebelumnya Menko Polhukam, Mahfud MD mengatakan sikap TNI terkait tiga prajuritnya yang tewas ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Mahfud mengatakan saat ini TNI bersifat defensif di Papua.

"Kemudian di Papua memang ada penembakan. Beberapa waktu terakhir ini memang ada beberapa warga TNI meninggal, tetapi memang itu merupakan ya perubahan situasi baru di dalam pendekatan baru. Sekarang TNI itu bersifat defensif, tidak ofensif," kata Mahfud.

Mahfud mengatakan, sejak pendekatan itu diberlakukan, tidak ada lagi korban warga sipil di Papua. Sasarannya kini mengarah ke anggota TNI atau Polri.

"Tapi satu kemajuan yang harus kita pelihara, tidak ada korban masyarakat atau warga sipil sejak ada pendekatan baru itu. Sasarannya memang, kalau nggak ke TNI, ya ke Polri," ujar Mahfud. (rtc/zul)

Tags :
Kategori :

Terkait