Menko Polhukam Mahfud MD ditantang aktivis sekaligus pegiat media sosial, Nicho Silalahi untuk menemui langsung kelompok separatis atau teroris di Papua.
Melalui cuitannya di akun twitter pribadinya, Nicho Silalahi menegaskan sudah jengah mendengar ada aparat dan warga sipil yang jadi korban dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Bumi Cenderawasih.
"Pak @mohmahfudmd coba bapak langsung ke Papua untuk berdialog dengan teroris itu," kata Nicho dikutip dari akun Twitternya, Sabtu (29/1).
Nicho menegaskan mau berapa lagfi aparat dan warga sipil yang jadi korban di Papua.
"Kami sudah jengah mendengar putra terbaik bangsa gugur hanya karena sikap tak jelas pemerintah menghadapi Teroris bersenjata tapi menghadapi baliho Gagah perkasa. Mau berapa banyak lagi yang gugur?" ungkapnya.
Mahfud MD sebelumnya mengatakan sikap TNI terkait tiga prajuritnya yang tewas ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua. Mahfud mengatakan saat ini TNI bersifat defensif di Papua.
"Kemudian di Papua memang ada penembakan. Beberapa waktu terakhir ini memang ada beberapa warga TNI meninggal, tetapi memang itu merupakan ya perubahan situasi baru di dalam pendekatan baru. Sekarang TNI itu bersifat defensif, tidak ofensif," kata Mahfud.
Mahfud mengatakan, sejak pendekatan itu diberlakukan, tidak ada lagi korban warga sipil di Papua. Sasarannya kini mengarah ke anggota TNI atau Polri.
"Tapi satu kemajuan yang harus kita pelihara, tidak ada korban masyarakat atau warga sipil sejak ada pendekatan baru itu. Sasarannya memang, kalau nggak ke TNI, ya ke Polri," ujar Mahfud. (rtc/zul)