Video Acaranya di Banyumas Sempat Ricuh Viral, Gus Nur: Saya Cuma Jual Madu

Minggu 30-01-2022,06:20 WIB

Dua hari terakhir viral sejumlah tayangan potongan video acara yang dihadiri Gus Nur atau Sugik Nur Raharja di Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas.

Acara yang digelar, Jumat (28/1), tersebut sempat ricuh setelah rombongan Gus Nur didatangi sejumlah komponen masyarakat. 

Dalam potongan video berdurasi 2.10 menit itu tampak sempat terjadi adu mulut antar warga. Mereka keberatan dengan kedatangan Gus Nur.

Warga yang tiba-tiba datang itu ingin memastikan jika Gus Nur menghadiri acara tidak menyebarkan ujaran kebencian. Selain itu, warga juga ingin memastikan acaranya sudah mengantongi izin dari sejumlah pihak yang berwenang.

Gus Nur langsung menyangkal kecurigaan warga dengan balik bertanya kepada warga yang hadir di acara tersebut. "Oke, oke, ini mumpung belum pulang, ada ga tadi saya ujaran kebencian, menghasut warga, atau membenci pemerintah?" tanya Gus Nur.

Warga yang hadir langsung menjawab, "Tidak ada," jawab hadirin sambil takbir.

Setelah jawaban tersebut salah seorang hadirin yang mengaku berasal dari wilayah Sokaraja mencoba untuk memberikan klarifikasi. Namun suasana adu mulut dengan nada tinggi kemudian mewarnai proses mediasi tersebut.

"Yang diharapkan oleh warga tersebut tadi ada beberapa orang, di kroscek yang pertama, mbok nanti ternyata ada ujaran kebencian yang dikeluarkan oleh panjenengan di wilayah Sokaraja, mengantisipasi kaya gitu," kata seseorang dalam potongan video tersebut ketika berdialog dengan Gus Nur.

Saat ditemui untuk dimintai klarifikasi, salah seorang dari kelompok yang membubarkan acara ini mengaku dari Patriot Garuda Nusantara. Ia dimintai tolong oleh warga sekitar yang merasa resah dengan acara yang dihadiri Gus Nur tersebut.

"Kemarin sehabis Salat Jumat, ada warga yang melaporkan ke kita, di salah satu tempat di wilayah Desa Sokaraja Kulon, ada pengajian yang dihadiri dari luar wilayah dan tidak ada ijin dari RT/RW setempat," kata Gangsar Mijil Saputro selaku wakil ketua Patriot Garuda Nusantara saat ditemui, Sabtu (29/1), sebagaimana yang dikutip dari suarajawatengah.id.

Setelah datang ke lokasi, ia membenarkan jika ada sebuah acara yang dihadiri kurang lebihnya 50 orang. Sebagian besar bukan dari wilayah Kecamatan Sokaraja.

"Betul, malahan disitu ada Nur Sugik dan kawan-kawan. Kita tunggu, jam 15.00 WIB saya masuk kesitu, karena masih dalam pandemi, kita tanyakan baik-baik, kita izin masuk karena disitu banyak kerumunan jadi saya tanya masalah vaksin," terangnya.

"Setelah ditanya ternyata ada, setelah itu kita tanyakan apakah ada izin dari RT/RW dan kepolisian ternyata tidak ada. Saya sudah bertanya melalui wa ke perangkat desa ternyata tidak mengetahui perihal kegiatan ini," lanjutnya.

Selain takut menyebarkan virus Covid-19, mereka yang datang bersama rombongan GP Ansor berjumlah kisaran 15 orang ini, merasa resah jika Gus Nur menyebarkan ujaran kebencian di wilayah Kecamatan Sokaraja.

"Kita semua tahu sendiri lah disitu Nur Sugik, dia itu kalau pengajian kebanyakan nuwunsewu mengajarkan ujaran kebencian. Yang diresahkan masyarakat itu, mbokan disitu mengajarkan ujaran kebencian," ungkapnya.

Tags :
Kategori :

Terkait