Tagar #TangkapNichoSilalahi langsung menjadi trending topic di Twitter, Jumat (28/1) hari ini. Sudah lebih 10.000 cuitan dari warganet dengan tagar #TangkapNichoSilalahi diunggah ke media sosial, Twitter.
Trendingnya tagar #TangkapNichoSilalahi itu diduga terkait cuitannya yang dianggap menyinggung wanita Kalimantan yang dijual ke China dan kemudian dijadikan sebagai budak seks.
Pernyataan aktivis itu pun langsung dikomentari pegiat media sosial, Yusuf Muhammad. "Ngerih sekali orang ini. Makin dibiarkan makin liar," tulis Yusuf Muhammad di akun Twitter pribadinya, @yusuf_dumdum.
Tak lupa Yusuf Muhammad menandai unggahannya itu ke sejumlah akun, seperti Divisi Humas Polri (@DivHumas_Polri), Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri (@CCICPolri), dan Pakkat Dayak (@PakkatDayak).
Selama ini, Nicho Silalahi dikenal sebagai pegiat media sosial yang aktif mengkritisi pemerintah. Dia juga kerap membela mantan Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS).
Pernyataan Nicho berawal dari kritikan pedasnya terkait aksi yang menentang pernyataan jurnalis senior, Edy Mulyadi. Nicho menyoal aksi para pendemo yang sangat massif meminta tindakan tegas terhadap Edy Mulyadi, tetapi melupakan hal-hal yang lebih penting saat ini.
Nicho mengaku prihatin terhadap kekayaan alam Kalimantan yang dirampas dan orang-orang di dalamnya diperbudak namun tidak ada yang melakukan demo. Nicho juga menyinggung mengenai pernyataan Edy Mulyadi “tempat jin buang anak” tersebut.
Keprihatinan Nicho itulah yang kemudian diungkapkan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, Kamis (27/1) kemarin. “Saat hutan ditebang, banjir merendam rumah warga kurang lebih sebulan, perempuannya dijual ke China untuk dijadikan budak seks, anak-anak pada mati tenggelam di bekas galian tambang kalian pada diam, tapi saat ada yang mengatakan 'Tempat Jin Buang Anak' kalian demo. Sebenarnya kalian siapa?" cuit Nicho Silalahi.
Nicho Silalahi dalam cuitannya melengkapi unggahannya itu dengan potret hutan yang dibabat habis. (rtc/zul)