Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri harus turun langsung untuk membereskan permasalahan yang ditimbulkan Arteria Dahlan.
Tidak hanya Megawati, Jokowi juga diminta ikut meminta maaf ke masyarakat Sunda agar ulah Arteria Dahlan tidak menjadi blunder di Pemilu 2024 yang bisa saja menjadi pil pahit bagi PDIP.
Menurut Guru Besar Universitas Parahyangan (Unpar) Prof Asep Warlan Yusuf, akibat Arteria Dahlan, suara PDIP di Jawa Barat terancam tergerus.
“Bu Mega, yang didengar rakyat, harus meminta maaf mewakili Arteria. Sudah banyak yang marah lho. Tokoh Sunda, kelompok masyarakat, sudah mau bergerak,” ujarnya.
Menurut Prof Asep, selain Megawati, Jokowi juga harus menyampaikan permintaan maaf.
“Tegur dan sanksi tegas. Pak Jokowi juga bisa memintakan maaf,” sambungnya dikutip dari Fajar.
Prof Asep menilai, teguran dan sanksi tegas itu akan mengobati luka yang ditorehkan Arteria.
Bukan tidak mungkin, hal itu malah akan berbalik menjadi simpati.
“Masih membekas dengan marah-marahnya Arteria ke Prof Emil Salim. Kini bikin ulah lagi. PDIP harus ambil sikap tegas,” ingatnya.
Menurutnya, baik Bung Karno maupun Megawati memang sangat dekat dengan Jawa Barat dan Sunda.
Jangan hanya karena satu kader PDIP, maka sejarah kedekatan ini menjadi rusak.
Ulah Arteria Dahlan itu, disebutnya juga sangat berpengaruh pada elektoral PDIP di Jabar atau daerah yang memiliki komunitas Sunda.
Jika tidak segera diredam, suara PDIP disebutnya bakal kian meredup di tanah Pasundan.
“Berat sekali untuk PDIP. Segera diredam agar tak melebar dan dipakai kampanye menuju 2024. Segera rebut hati masyarakat Sunda yang amat mudah memaafkan ini,” saran Prof Asep. (Fajar/ima)